KARTUMERAH -- Paul Pogba mengakui bahwa dirinya menggunakan jasa seorang dukun. Tapi, bintang Juventus itu membantah bahwa dia ingin menyantet Kylian Mbappe.
Kasus pemerasan terhadap Paul Pogba oleh keluarga, teman masa kecil, dan penjahat sedang disidangkan di sistem peradilan Prancis. Dalam sidang pengadilan kedua, Pogba menyangkal telah meminta bantuan dukun untuk membacakan mantra pada Kylian Mbappe agar bintang Paris Saint Germain (PSG) tersebut terluka.
‘’Pesepakbola menyangkal tuduhan yang dilontarkan saudaranya Mathias (Pogba),’’ sebut laporan Marca. Lewat unggahan di media sosial, Mathias sebelumnya menuding Paul menggunakan jasa dukun untuk mencelakai Mbappe.
Meski membantah ingin menyantet Mbappe, tapi Pogba mengakui bahwa dirinya pernah menggunakan jasa dukun. ‘’Versi Pogba adalah benar bahwa dia membayar uang kepada dukun, tetapi dia melakukannya untuk membantu asosiasi kemanusiaan dan bukan untuk menyihir Mbappe,’’ sebut laporan Franceinfo.
Paul Pogba percaya kakak laki-lakinya, Mathias Pogba, berada di bawah tekanan gangster untuk menyakitinya. Franceinfo melaporkan bahwa belakangan ini Pogba telah mengubah nomor teleponnya dua kali untuk menghindari intimidasi dari pemerasnya, tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Pogba akhirnya membayar 98.915 euro dari 13 juta euro yang diminta oleh pemerasnya. Sementara, pers Prancis melaporkan bahwa orang-orang bersenjata pertama-tama menuntut 13 juta euro dan kemudian menuntut pembayaran segera sebesar 3 juta euro.
FranceInfo melaporkan bahwa Pogba yang tidak dapat menarik tiga juta dari bank, akhirnya membayar 98.915 euro.
Berdasarkan laporan The Sun, Pogba mengenali teman masa kecilnya dari lingkungannya berada di antara komplotan geng pemeras tersebut. Ia pun menyakinkan meyakinkan polisi bahwa saudaranya, Mathias Pogba, termasuk di antara orang yang diduga berkomplot.
Dalam interogasinya di depan polisi, pemain Juventus saat ini menjelaskan bahwa dia selalu sangat dekat dengan teman masa kecilnya. Pogba selalu berusaha membantu mereka dalam kesulitan keuangan mereka.