Selasa 06 Sep 2022 09:05 WIB

Bupati Ciamis Masyarakat tak Berikan Stigma kepada Pengidap HIV/AIDS

Di Kabupaten Ciamis juga terdapat ratusan kasus HIV/AIDS sejak 2000.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Bupati Ciamis Masyarakat tak Berikan Stigma Kepada Penderita HIV/AIDS. Foto: Pada 1 Desember 1988, Hari AIDS Sedunia ditetapkan. Ilustrasi.
Foto: EPA
Bupati Ciamis Masyarakat tak Berikan Stigma Kepada Penderita HIV/AIDS. Foto: Pada 1 Desember 1988, Hari AIDS Sedunia ditetapkan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menyoroti pemberitaan terkait kasus HIV/AIDS yang marak dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi, di Kabupaten Ciamis juga terdapat ratusan kasus HIV/AIDS sejak 2000.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, kasus HIV/AIDS di daerah itu mencapai 631 orang. Data itu merupakan angka kumulatif sejak 2000 hingga 2022.

Baca Juga

"HIV/AIDS ini bukan kasus baru. Tentu dalam penanganannya harus melibatkan semua pihak, para stakeholder, tokoh agama serta tokoh masyarakat," kata Herdiat melalui siaran pers, Senin (5/9/2022).

Menurut dia, salah satu langkah penanganan yang dapat dilakukan adalah menghilangkan stigma di masyarakat terhadap para pengidap HIV/AIDS. Pasalnya, para pengidap HIV/AIDS umumnya tak berani terbuka akibat adanya stigma.

"Kebanyakan penderita ini tidak berani terbuka karena stigma negatif masyarakat yang dianggap berat, sehingga mereka tidak berani mengungkapkan penyakitnya," kata dia.

Selain itu, Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Ciamis juga akan terus melakukan langkah untuk yang mencegah munculnya kasus baru. Salah satu caranya, yaitu dengan melibatkan semua masyarakat untuk sosialisasi dan diberikan pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS.

"Yang paling gampang menular adalah perilaku seks bebas, LGBT, termasuk dalam menggunakan jarum suntik bekas secara berulang," kata dia.

Selanjutnya, langkah lain yang dapat dilakukan adalah mencegah jatuhnya korban atau kematian akibat penyakit tersebut. Karena itu, pemeriksaan dan pengobatan yang rutin menjadi salah satu upayanya

"Apalagi lebih banyak terkena pada usia produktif," kata dia.

Terakhir, Herdiat juga meminta kepada petugas keamanan, dalam hal ini Satpol PP, untuk memantau terus tiap titik dan sudut kota yang dipandang berpotensi memicu penyebaran penyakit tersebut. Dengan begitu, perilaku masyarakat yang bisa menambah kasus HIV/AIDS bisa dicegah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement