REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan alasan dirinya tidak dapat menghadiri rapat kerja di DPR RI yang digelar pada Senin (5/9/2022) lalu. Dudung mengatakan, ia absen dari pertemuan itu lantaran sedang mengecek kesiapan prajurit di luar daerah sesuai perintah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Apa perintah Panglima TNI, kayak kemarin, saya tidak hadir melaksanakan RDP (Rapat Dengar Pendapat) itu salah satu perintah Panglima TNI untuk mengecek kesiapan Batalyon 143 yang akan berangkat ke daerah operasi," kata Dudung kepada wartawan di Mabesad, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Dudung menjelaskan, sebagai pimpinan tertinggi di tubuh TNI Angkatan Darat, dirinya bertanggungjawab untuk mengetahui sejauh mana kesiapan para personelnya yang bakal bertugas di wilayah operasi militer. Sebab, ia mengungkapkan, nantinya Panglima TNI akan menggunakan kekuatan prajurit-prajurit itu di Papua.
"Kita menyiapkan, kita membina, kita melatih, sejauh mana kesiapan itu, nanti akan dipakai oleh Panglima nanti di sana, karena Panglima sebagai pengguna," jelasnya.
Disamping itu, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) tersebut menilai, kehadirannya untuk mengecek kesiapan prajurit lebih penting. Sebab, kata dia, hal ini juga sudah sempat tertunda
"Karena beberapa kali ditunda, ditunda, saya cek dulu kesiapannya, latihannya bagaimana, kesiapan materilnya bagaimana. Itu kita siapkan, itu lebih penting gitu loh menurut saya," ujar Dudung.
Seperti diketahui, beredar isu disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Hal ini menjadi sorotan anggota Komisi I DPR RI saat menggelar rapat kerja dengan Wamenhan, Panglima TNI, WKSAD, KSAL, dan KSAU pada Senin (5/9/2022).
Dudung tidak hadir dalam rapat tersebut dengan alasan sedang melakukan kunjungan kerja ke Lampung. Kehadirannya di Gedung DPR RI diwakilkan oleh WKSAD, Letjen TNI Agus Subiyanto.