Kamis 08 Sep 2022 12:31 WIB

Pengacara Ungkap Pentingnya Perjanjian Pranikah Bagi Calon Suami/Istri

Perjanjian pranikah bukan hanya untuk melindungi aset bawaan calon suami/istri.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Perjanjian pranikah. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Perjanjian pranikah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), tingkat perceraian di negara tersebut cenderung menurun selama dua dekade terakhir. Pada 2020, ada total 630.505 perceraian, setara dengan lebih dari 12 ribu per pekan.

Statistik tersebut mungkin tampak meresahkan, tetapi menurut seorang pengacara perceraian, ada satu pertanyaan yang dapat Anda tanyakan kepada calon pasangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana pernikahan Anda akan berjalan.

Baca Juga

Jika pernah mendengar tentang perjanjian pranikah, yang sering disebut sebagai prenuptial agreement (prenup), Anda mungkin sudah mengetahui apa yang ada di dalamnya. Pranikah bertindak sebagai peta jalan untuk tunjangan dan bagaimana properti akan dibagi dalam perceraian, sebelum Anda menikah. Karena itu, perjanjian pranikah bisa agak tabu. Anda mungkin merasa ragu untuk menikah jika merasa pasangan Anda sudah berencana untuk bercerai.

"Pada kenyataannya, perjanjian ini dapat membantu pasangan individu melindungi aset yang mereka miliki sebelum menikah, atau warisan tertentu untuk anak-anak dari pernikahan atau hubungan lain," menurut DivorceNet, seperti dilansir di laman Best Life, baru-baru ini.

Terkadang hubungan juga berakhir dengan buruk. Negosiasi, pengacara, serta emosi yang meledak-ledak dapat memperumit masalah. Dengan perjanjian pranikah, aturan dasar telah ditetapkan sebelumnya seandainya pernikahan berubah menjadi buruk.

Meskipun ada pro dan kontra, seorang pengacara perceraian, Justin Lee, membagikan pemikirannya di media sosial tentang perjanjian pranikah. Melalui akun @jleejd, dia mengatakan perjanjian pranikah bukan hanya sesuatu yang perlu dipertimbangkan, melainkan sebuah kebutuhan.

Dalam konten Tiktok yang diunggah pada 25 Agustus 2022, Lee yang memiliki lebih dari 250 ribu pengikut, menggambarkan apa yang dia sebut sebagai "ujian pemungkas" untuk hubungan Anda. Lee menyarankan Anda memberikan pertanyaan sederhana kepada pasangan terkait perjanjian pranikah. Menurutnya, pertanyaam ini bisa secara efektif menentukan di mana posisi hubungan Anda. Jika mereka merespons dengan cara tertentu, itu bukan pertanda baik.

Lee menawarkan saran tentang cara menentukan apakah "Anda benar-benar ikut" atau tidak, dengan mengatakan bahwa itu tergantung pada apakah mereka akan menyetujui perjanjian pranikah atau tidak.

"Katakan kepadanya, 'Seorang pengacara mengatakan bahwa setiap orang harus membuat perjanjian pranikah, dan Anda ingin membuatnya," kata Lee.

"Jika dia mengatakan OK, Anda masuk. Jika dia mengatakan tidak, Anda perlu mengetuk pintu memintanya untuk membiarkan Anda masuk," ujarnya.

Singkatnya, Lee menunjukkan bahwa pasangan Anda tidak sepenuhnya berinvestasi dalam hubungan jika mereka tidak menyetujui perjanjian pranikah. Artinya, pernikahan Anda tidak mungkin mencerminkan tingkat komitmen yang diperlukan.

"Ini adalah yang tertinggi yang dapat Anda dorong sebelum Anda mulai mendorongnya," tulisnya dalam komentar di videonya.

Lee menjelaskan alasan mengapa seseorang harus mendapatkan perjanjian pranikah. Dia mengatakan, perjanjian pranikah adalah keharusan bagi semua orang, bukan hanya mereka yang memiliki sejumlah besar aset untuk dilindungi.

"Ada kesalahpahaman bahwa perjanjian pranikah hanya untuk orang kaya yang dimaksudkan untuk melindungi aset," kata dia.

Namun, sebenarnya hanyalah fungsi sekunder dari perjanjian pranikah. Fungsi utama pranikah adalah untuk memungkinkan Anda menentukan apa yang terjadi jika ada perceraian.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement