Kamis 08 Sep 2022 16:24 WIB

RS Azra Gelar Edukasi tentang DBD di Posyandu Pisang Bogor Utara

PKRS RS Azra mengadakan sosialisasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD).

PKRS RS Azra mengadakan sosialisasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diselenggarakan di Posyandu Pisang RW 18 Kel. Tegal Gundil, Bogor Utara.
Foto: RS Azra
PKRS RS Azra mengadakan sosialisasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diselenggarakan di Posyandu Pisang RW 18 Kel. Tegal Gundil, Bogor Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – PKRS RS Azra mengadakan sosialisasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diselenggarakan di Posyandu Pisang RW 18 Kel. Tegal Gundil, Bogor Utara. Mengingat sedang maraknya bencana banjir yang terjadi belakangan ini di berbagai daerah, penting untuk masyarakat mengetahui dasar-dasar yang dapat mengantisipasi untuk terhindar dari terkenanya penyakit DBD. 

Ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh Rhisma Hilda Prawita dari Kesehatan Lingkungan RS AZRA. Mulai dari pengertian demam berdarah, jenis nyamuk demam berdarah, gejala DBD, pencegahan DBD, dan pertolongan pertama ketika sudah terkena DBD.

Baca Juga

“Jenis nyamuk yang menyebabkan DBD adalah Aedes aegypti. Ciri-cirinya badannya kecil, berwarna hitam, berbintik putih. Perkembangan Aedes aegypti dari telur sampai menjadi nyamuk berlangsung selama 10 hari. Oleh karena itu diimbau masyarakat untuk rutin melakukan kegiatan bersih bersih dan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik seminggu sekali,” ujar Hilda.

Masyarakat sekitar posyandu mengungkapkan di daerahnya sudah rutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan bersama warga sekitar. Hilda juga menambahkan pemberantasan sarang nyamuk dan jentik dapat dilakukan seminggu sekali dengan cara membersihkan larvasida pada tempat penampungan air.

Setelah itu, periksa wadah yang bisa menampung air, perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, dan tidak menggantung pakaian (sebaiknya langsung cuci setelah digunakan). Alangkah baiknya memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan cupang dan ikan guppy. "Biasakan gotong royong membersihkan lingkungan bersama warga sekitar, memasang kawat kassa pada ventilasi rumah, dan memakai losion antinyamuk,” jelas Hilda.

Gejala yang dapat timbul jika terkena DBD di antaranya demam tinggi, terasa sakit kepala, juga nyeri pada persendian, mulai muncul bintik-bintik merah di tubuh, mual dan muntah, serta sering BAB. Ada tiga fase demam yang akan dialami. Fase pertama yaitu dihari 1-3 penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi yaitu 40 derajat celcius.

Di fase kedua adalah fase kritis pada hari ke 4-5 penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37 derajat celcius. Fase ketiga pada hari ke 6-7 penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan. 

Hilda juga menambahkan, pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada penderita adalah minum air putih sebanyak mungkin. Selain itu, minum obat penurun demam/panas, lalu kompres kepala dengan air dingin. Terakhir apabila demam tidak turun selama tiga hari segera berkunjung ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Agenda yang rutin diadakan di Posyandu Pisang tersebut dihadiri oleh 50 anak yang diantar oleh ibunda untuk mendapatkan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, ukuran lingkar kepala dan pemberian vitamin. Penyampaian edukasi dilaksanakan saat pemeriksaan di posyandu baru dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.30 WIB.

Diharapkan dengan adanya Penyuluhan Edukasi Kesehatan di Posyandu Pisang RW 18 Jati tersebut peserta yang hadir menjadi lebih mengetahui pentingnya menjaga lingkungan dan mewaspadai fakto-faktor terjadinya demam berdarah bagi diri sendiri, keluarga, serta masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement