REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari berkomitmen menjalankan industri hijau atau green industry. Di antaranya lewat mengurangi sampah kemasan dengan menerapkan pemakaian kemasan berulang sampai 10 kali untuk ukuran kemasan jumbo bag 750 kilogram (kg), menggunakan kemasan degradable bagi terigu kemasan 25 kg, serta program pengurangan ketebalan plastik kemasan 1 dan 5 kg.
Program industri hijau yang terbaru dari Bogasari yaitu pemanfaatan energi baru terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di pabrik Cibitung. “Hari ini tepat di tanggal 9 bulan 9, Bogasari resmi menjadi pabrik tepung terigu (flour mill) pertama di Indonesia yang sudah mengoperasikan pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Ini bentuk dukungan Bogasari sebagai pabrik tepung terigu pertama di Indonesia sekaligus yang pertama mengoperasikan PLTS,” ujar Senior Vice President Manufacturing Divisi Bogasari Bobby Ariyanto dalam siaran pers peresmian pengoperasian PLTS pabrik Bogasari di Cibitung, Jumat (9/9/2022).
Pengoperasian PLTS ini menjadi pilot project bagi tiga pabrik Bogasari lainnya yang berlokasi di Jakarta, Surabaya dan Tangerang. Tujuannya menekan tingkat pemanasan global sekaligus menghemat biaya listrik serta mendukung mendukung Gerakan Nasional Sejuta Surya yang dikampanyekan Pemerintah sejak tahun 2017.
Sebanyak 2.274 unit solar cell dengan luas 4.600 meter persegi telah dipasang Bogasari pabrik Cibitung di atap warehouse flour (gudang terigu) dan warehouse bran (gudang bran/pakan ternak). Solar panel ini langsung digunakan untuk line produksi yaitu Mill A dan Mill B.
“Kapasitas terpasang PLTS di pabrik Bogasari Cibitung ini sebesar 1 megawatt-peak (MWp), sehingga bisa menghasilkan penghematan energi sebesar 1.112.133 kilowatt-hour (kWh) per tahun. Dengan kata lain nilai penghematan pengeluaran energi yang didapat setara dengan Rp 390 juta per tahun,” jelasnya.
Pemasangan dan pengelolaan PLTS di Bogasari Cibitung bekerja sama dengan PT Cikarang Listrindo selaku perusahaan pembangkit listrik swasta di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi. Menurut SVP Manufacturing Divisi Bogasari, dengan adanya produksi energi listrik bersih dari penggunaan PLTS ini maka Bogasari sudah melakukan pengurangan karbon dioksida ekuivalen 945.313 kg atau setara konsumsi listrik lebih dari 1000 rumah pada daya terpasang 900 Volt-Ampere per rumah.
Adapun proses pemasangan dan penyelesaian proyek PLTS atap di pabrik Bogasari Cibitung ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Setelah pemanfaatan energi baru terbarukan di Cibitung berjalan minimal 1 tahun, maka akan dilanjutkan di 3 pabrik Bogasari lainnya secara bertahap.
Bobby menambahkan, masih ada banyak program industri hijau yang sudah dijalankan Bogasari. Misalnya dalam upaya konservasi sumber daya air, Bogasari telah melakukan upaya pemanenan air hujan (rain harvesting) dengan kapasitas daya tampung air 2 ribu meter kubik atau 2 juta liter, mengolah air laut menjadi air tawar dengan teknologi SWRO (sea water reverse osmosis) dengan kapasitas terpasang 1500 meter kubik guna memenuhi kebutuhan air bersih, serta mengolah limbah cair domestik guna dipakai kembali sebagai air flushing toilet.
Dalam penurunan Emisi CO2e, Bogasari juga mengganti bahan bakar boiler dan forklift dengan natural gas serta melakukan penghijauan yang dapat menyerap emisi. “Atas berbagai komitmen ini, Bogasari bersyukur meraih penghargaan tahun 2021 yaitu Industri Hijau Level 5, Juara 2 Subroto Award 2021 Bidang Efisiensi Energi Nasional, PROPER peringkat BIRU, penghargaan dari Otoritas Pelabuhan kategori Terminal Terinovasi Mendukung Green Port, dan Terminal Terbaik Sarana Pengelolaan Lingkungan. Yang pasti Bogasari akan mendukung berbagai program industri hijau yang berguna untuk keberlanjutan usaha dan lingkungan hidup sekitar,” tuturnya.