Selasa 13 Sep 2022 00:28 WIB

Percontohan Pabrik Minyak Makan Merah akan Mulai Dibangun PTPN

Pabrik percontohan tersebut akan dibangun di Sumatera Utara.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menerima PT Riset Perkebunan Nusantara dalam rangka penyerahan Detail Enginering Design (DED) dan RAB Pabrik Minyak Makan Merah di Gedung Kemenkop, Jakarta, Senin (12/9).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menerima PT Riset Perkebunan Nusantara dalam rangka penyerahan Detail Enginering Design (DED) dan RAB Pabrik Minyak Makan Merah di Gedung Kemenkop, Jakarta, Senin (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percontohan pabrik untuk produksi minyak makan merah dari kelapa sawit akan mulai dibangun oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) seiring telah rampungnya Detail Enginering Design (DED) oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM)Teten Masduki menerima DED dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pabrik Minyak Makan Merah dari Kepala PPKS Edwin Syahputra Lubis di kantor Kemenkop UKM Jakarta, Senin (12/9/2022).

Teten mengatakan DED tersebut akan diserahkan kepada koperasi petani kelapa sawit yang ingin membangun pabrik minyak makan merah di daerahnya untuk memberikan nilai tambah pada Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang diproduksi. Namun Teten mengatakan pembangunan pabrik minyak makan merah yang disebutnya sebagai mini plantakan dilakukan pilot project terlebih dulu oleh PTPN sebagai percontohan.

Baca Juga

"Untuk tiga bulan ke depan kita akan menyiapkan pembangunan mesin, percepatan dari aspek pembiayaan sudah dikoordinasikan dari LPDB, perbankan, dan BPDPKS. Mesinnya akan dibuat oleh PPKS," kata Teten.

Pabrik percontohan tersebut akan dibangun oleh PTPN II di Pagar Merbau Deli Serdang Sumatera Utara dan oleh PTPN IV di Puluraja dan Sawit Langkat Sumatera Utara. Namun Teten mengatakan sudah ada empat koperasi petani kelapa sawit yang juga siap membangun pabrik minyak makan merah di daerah Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Berdasarkan DED yang telah dirancang oleh PPKS, pabrik minyak makan merah tersebut akan mampu memproduksi 10 ton minyak makan merah per harinya, atau lebih dari 3.000 ton per tahun. Teten menjelaskan beberapa keunggulan minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng, seperti harganya yang akan jauh lebih murah, memiliki gizi yang lebih tinggi, dan memberikan nilai tambah bagi petani, sehingga bisa menjual produk turunan dari TBS kelapa sawit.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement