Selasa 13 Sep 2022 09:30 WIB

Nyamar Jadi 'Warga Biasa', Conte Kunjungi Istana Buckingham Beri Penghormatan pada Ratu

Conte mengenakan topi untuk tidak menonjolkan diri.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pelatih kepala Tottenham Antonio Conte jelang pertandingan Liga Champions antara Tottenham Hotspur dan Olympique de Marseille di stadion Tottenham Hotspur, di London, Inggris, Kamis (8/9) dini hari WIB.
Foto: AP/Jon Super
Pelatih kepala Tottenham Antonio Conte jelang pertandingan Liga Champions antara Tottenham Hotspur dan Olympique de Marseille di stadion Tottenham Hotspur, di London, Inggris, Kamis (8/9) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Tottenham, Antonio Conte, mengungkapkan bahwa dia pergi ke Istana Buckingham dan berkabung atas Meninggalnya Ratu Elizabeth. Conte mengenakan topi untuk tidak menonjolkan diri dan menuju London bersama saudaranya, Daniele, untuk bergabung dengan ratusan ribu orang yang memberikan penghormatan.

“Pada hari Jumat, saya pergi ke Istana Buckingham seperti orang normal, karena saya orang normal! Saya melakukannya dengan topi untuk menjalani situasi ini karena saya pikir, pasti, kita akan mengingat ini selama sisa hidup kita," kata dia dikutip dari Express, Selasa (13/8/2022).

Baca Juga

“Saya ingin menyampaikan belasungkawa dari saya, dari klub, dari para pemain hingga keluarga kerajaan. Kemudian sepak bola harus dilanjutkan dan kami akan melakukannya, tetapi saya pikir Liga Premier membuat keputusan penting untuk menghentikan sepak bola dan menunjukkan rasa hormat atas kematian Ratu," ujarnya.

Spurs akan mengenakan ban lengan hitam dan mengheningkan cipta selama satu menit menjelang pertandingan Liga Champions dini hari nanti WIB melawan Sporting Lisbon. 

“Yang pasti, apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Inggris adalah sesuatu yang luar biasa. Jujur, pada hari Kamis, kami semua sedih karena kami berbicara tentang seseorang bahwa pengabdiannya untuk negara ini luar biasa. Saya pikir pada saat ini, ada kesedihan besar di negara ini untuk ini dan (saya) menjalani atmosfer ini di London," ujar Conte.

"Kita berbicara tentang situasi yang akan kita lihat sebagai cerita masa depan. Untuk tinggal di sini pada saat ini dan menjalani saat ini di sini adalah saat yang menyedihkan, tetapi pada saat yang sama, ini adalah momen yang istimewa karena kita berbicara tentang kematian Ratu," ujar Conte menambahkan.

"Dia berusia 96 tahun dan jujur, bagi saya, sangat sulit untuk percaya bahwa dia sudah tiada, karena dalam pikiran Anda, Anda berpikir bahwa Ratu itu abadi.  Untuk menjalani situasi ini di London, pada momen khusus ini, pasti saya akan menyimpan ini di hati saya, dalam pikiran saya selama sisa hidup saya,” kata Conte menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement