Rabu 14 Sep 2022 17:27 WIB

MKD Sebut Anggota DPR Terintimidasi Video Marah KSAD Dudung

Terdapat anggota DPR yang menyebut video KSAD seperti bentuk intimidasi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Habiburokhman.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Habiburokhman.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Habiburokhman mengatakan, pihaknya akan memanggil anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon terkait pernyataannya yang menyebut TNI Angkatan Darat (AD) seperti gerombolan ormas. Namun, dia juga mengusulkan, dipanggilnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Usulan pemanggilan tersebut merupakan imbas beredarnya video Dudung yang terlihat marah kepada Komisi I menyebutnya tak berpengaruh. Menurut grup di dalam aplikasi pesan singkatnya, terdapat anggota DPR yang menyebut video tersebut seperti bentuk intimidasi.

"Terkait pernyataan Pak Dudung yang juga sudah banyak beredar di WAG komisi di DPR, banyak yang mempertanyakan kok DPR diintimidasi?" ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9).

Karenanya, ada usulan agar MKD mempertemukan Dudung dan Effendi. Tujuannya, untuk menyelesaikan permasalahan ihwal pernyataan TNI AD seperti gerombolan ormas yang menimbulkan protes.

"Kami juga ingin mengklarifikasi karena terkait juga dengan pernyataan Effendi Simbolon, saya mengusulkan agar MKD juga memanggil saudara Dudung ke MKD. Jadi, supaya clear yang benar katakan benar, yang salah katakan salah," ujar Habiburokhman.

Diketahui, beredar cuplikan video rapat berisi pernyataan dari Dudung. Dalam rekaman berdurasi 2,51 menit tersebut, ia memberi perintah agar prajurit TNI AD bergerak untuk merespons pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.

Salah satu pernyataannya adalah meminta Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) tak takut dan bertindak. Bahkan, dia menyebut, Effendi sebagai anggota Komisi I yang tak memiliki pengaruh.

"Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu, diam-diam saja dan dia pun akhirnya merasa benar," ujar Dudung dalam video yang dilihat Republika.

"Saya tekankan lagi, tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Tidak usah takut kita, kalian tidak usah takut, tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya, dia kerjanya hanya minta," sambungnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement