REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PP Ma'had Darulhusna Bogor mengadakan kegiatan talkshow bertajuk #Motivation Talk# 1 untuk para santri dan Dewan Asatidz, Selasa (13/9/2022). Kegiatan yang diikuti para ustadz dan semua santri, diselenggarakan di aula Masjid Ashabul Yamin area Kampus Pondok, dengan mengambil tema "Menjadi Generasi yang unggul di Zaman Digital".
Dalam acara tersebut, selain diisi paparan materi dari para narasumber yang sangat kompeten, juga diisi dengan penampilan para santri dan arahan dari pimpinan pondok. “Menjadi bagian dari generasi yang unggul di zaman digital, mengharuskan adanya kemampuan yang memadai dalam menggabungkan dunia literasi yang relevan, sikap-perilaku yang mulia, dan kemampuan dasar keagamaan yang komprehensif,” kata Pimpinan PP Ma'had Darulhusna, Dr KH Pahrurroji M Bukhori MA saat memberikan pengarahan.
Sementara itu, narasumber H Evi Afrizal Sinaro mengemukakan, para santri harus merasa beruntung dan bersyukur, sebab berada dalam sebuah sistem pendidikan yang sangat baik, yang bisa memadupadankan bakat dan kemampuan dirinya secara maksimal. “Bahkan diberikan juga contoh dan teladannya secara langsung oleh pengasuh pondok dan dewan asatidz,” kata Ketua Ikapi DKI Jakarta 2010-2015 itu seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/9/2022).
Narasumber lainnya, Khairunnas MM, menyatakan bahwa yang terpenting dalam sistem pendidikan itu adalah pelatihan, pembiasaan, dan pembinaan adab dan akhlak mulia para santri. “Sebab, untuk menjadi orang sukses, variabel yang juga sangat dibutuhkan adalah sikap berbakti dan berkhidmah kepada para ustadz dan kiai, yang sangat terwadahi dengan baik dalam sistem pesantren,” ujarnya.
Di akhir pemaparan materi, sebelum tanya jawab berlangsung, narasumber yang terakhir, Ahmad Farid MAg, menyatakan bahwa kemampuan dasar keagamaan yang komprehensif diawali dengan kemauan dan kecintaan terhadap Alquran. “Oleh karena itu, dorongan untuk mau menghafalkan dan memahami ayat-ayat Alquran dan kutubutturats (kitab-kitab klasik) menjadi mutlak adanya,” kata Ahmad Farid.