Kamis 15 Sep 2022 15:40 WIB

Airlangga Hadiri Haul Kyahi Ageng Gribig

Airlangga gelar dzikir dan sholawat bareng Habib Syech & Gus Ali

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto direncanakan menghadiri haul Ki Ageng Gribig. Foto ilustrasi.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto direncanakan menghadiri haul Ki Ageng Gribig. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto malam ini menggelar acara dzikir dan sholawat dalam rangka Haul Kyahi Ageng Gribig, di Jatinom, Klaten. Airlangga secara rutin menggelar untuk leluhurnya ini.

“Pak Airlangga memang rutin menggelar haul untuk leluhurnya, Kiai Ageng Gribig, agar nilai atau spirit perjuangannya terus menginspirasi," kata Nusron Wahid, dalam siaran pers, Kamis (15/9).

Acara dzikir dan sholawat akan diselenggarakan di Oro-oro Yaqowiyyi, yang berada di  depan Pasar Jatinom. Kegiatan ini akan disiarkan secara langsung nelalui akun youtube Majelis Ahlul Hidayah.

Rencananya, AIrlangga akan hadir bersama dengan Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, KH Agus Ali Masyhuri (Gus Ali), dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Nusron Wahid.

Tema haul kali ini, menurut Nusron, adalah Malam Grebeg Sebaran Apem Yaa Qowiyyu "Winayang Bajra Thrustaning Rat”. Tradisi sebaran apem yang diadakan di Desa Jatinom, Klaten diselenggarakan  pada Jumat terakhir di bulan Safar.

Dijelaskannya, tradisi tersebut dikaitkan dengan kisah Kyahi Ageng Gribig, yang dipercaya sebagai juru dakwah dari Wali Songo, keturunan Raja Bhrawijaya V dari keraton Majapahit, ketika melakukan ibadah haji ke Mekkah dan di sana ia mendapatkan apem yang ketika dibawa sampai ke Jatinom. Apem tersebut kemudian dibagikan ke anak-anaknya. Hebatnya apem itu kondsinya masih hangat.

Namun karena yang dibawa hanya tiga buah apem dan kurang, maka Kyahi Ageng Gribig meminta kepada Allah SWT agar apem tersebut bisa berlipat jumlahnya.

Dalam memohon kepada Allah SWT, Kyahi Ageng Gribig mendaraskan kata, "Ya Qowiyu" yang bermakna memohon kekuatan dari Allah SWT. Mendengar wirid dari Kiai Ageng Gribig, istrinya membuat apem agar bisa dibagi-bagikan.

Sejak saat itu, masyarakat setempat mengenangnya dan mengikuti laku Kyahi Ageng untuk membuat apem dan berdoa demi keselamatan.

"Selain ketakziman kepada beliau sebagai ulama.besar penyebar Islam di tanah Jawa, dan juga tokoh pejuang, Pak Airlangga Hartarto sebagai salah satu keturunannya dan saat ini diberikan amanah di pemerintah, tentu berkepentingan agar tradisi-tradisi semacam ini bisa dijaga dan memberikan spirit yang positif bagi masyarakat,” kata Nusron, yang juga pimpinan Majelis Ahlul Hidayah ini.

Langkah Airlangga menghadirkan Habib Syech dan Gus Ali, agar rangkaian haul, kata Nusron, diharapkan semakin menambah semangat jamaah yang hadir sekaligus dengan tetap menjaga kekhidmatan dalam gelaran dzikir dan lantunan sholawat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement