Jumat 16 Sep 2022 19:35 WIB

Airlangga Ungkap Makna Doa Dalam Tradisi Yaa Qowiyyu Kiai Ageng Gribig

Airlangga menegaskan, merawat tradisi Yaa Qowiyyu merupakat amanat keluarga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) menyebarkan kue apem saat perayaan tradisi Ya Qowiyyu di Jatinom, Klaten, Jumat (16/9/2022).
Foto: istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) menyebarkan kue apem saat perayaan tradisi Ya Qowiyyu di Jatinom, Klaten, Jumat (16/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri perayaan tradisi Yaa Qowiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (16/9/2022). Ia hadir didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat perayaan Saparan dengan sebar kue apem.

Airlangga menuturkan perayaan sebaran apem memiliki makna yang dalam. Yakni, ada doa untuk seluruh umat Islam di Indonesia. Doa itulah yang dipanjatkan Kiai Ageng Gribig saat membagikan kue apem kepada masyarakat.

Baca Juga

Yaa Qowiyyu Yaa Aziz, yaa qowiyyu wal muslimin Yaa Qowiyyu war zukna wal muslimin. Artinya berilah kekuatan kepada kami segenap kaum muslimin,” tutur Airlangga saat membuka Tradisi Ya Qowiyyu yang dihadiri puluhan ribu masyarakat di Jatinom, dalam keterangan, Jumat (16/9/2022).

Menko Perekonomian mengingatkan kembali kepada masyarakat soal kelembutan dakwah yang diusung Kiai Ageng Gribig yang bernama asli Wasibagno Timur ini. Menurutnya, dakwah yang disampaikan Ki Ageng Gribig dilakukan secara damai. Bahkan, Kiai Ageng Gribig berhasil menuntaskan tugas dari kerajaan Mataram yang saat itu bersitegang dengan Sriwijaya tanpa menimbulkan peperangan.

“Dalam sejarahnya keislaman yang diajarkan Ki Ageng Gribig adalah damai dan mencintai agama seiring juga mencintai negara,” ujar Airlangga.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, menjadi sebuah kewajiban baginya untuk terus merawat tradisi Yaa Qowiyyu. Sebab, hal ini menjadi amanat dari orang tua dan leluhur Airlangga yang masih termasuk dalam keturunan Kiai Ageng Gribig. Airlangga menuturkan, dirinya memiliki darah Kiai Ageng Gribig dari nenek.

“Karena ini amanat orang tua, jadi beliau biasanya ayah saya yang waktu itu dengan Menteri Agama Munawir Sajali karena masih keturunan Ki Ageng Gribig, kemudian diminta kepada kami untuk melanjutkan,” tutur Airlangga.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, sudah tiga tahun tidak bisa menggelar acara seperti Yaa Qowiyyu. Ia mengaku kangen dengan suasana sebaran apem di Klaten.

Ganjar juga mendoakan seluruh masyarakat yang hadir di Tradisi Saparan diberi kesehatan dan kekuatan. “Yaa Qowiyyu sebenarnya sebagiannya doa. Doa agar kita semua diberikan kekuatan. Doa agar kita semua selamat,” ujar Ganjar.

Selain Gubernur Jawa Tengah, perayaan ini juga dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani dan sejumlah anggota DPR dari Partai Golkar. Antara lain, Dito Ganinduto, Ace Hasan Syadzily, hingga Misbakhun. Sebelum perayaan Yaa Qowiyyu, digelar Selawat bersama Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf untuk memeringati Haul Kiai Ageng Gribig pada Kamis (15/9/2022).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement