REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris pada Sabtu (17/9/2022) mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perjalanan ke London dan ikut mengantre untuk melayat Ratu Elizabeth II di Westminster Hall. Karena antrean masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhit kepada Ratu semakin panjang dan membludak.
Puluhan ribu orang telah datang ke Westminster Hall untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu. Mereka mengantre selama berjam-jam, bahkan rela menunggu di tengah cuaca dingin dan gelapnya malam. Departemen Budaya akan menjeda antrean jika dinilai terlalu panjang.
"Tolong, jangan bepergian (ke Westminster Hall)," ujar pernyataan Departemen Budaya.
Salah satu masyarakat yang mengantre, Sarah Boniface (60 tahun). Dia menangis setelah memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu. Dia masuk ke dalam Westminster Hall pada Jumat (16/9/2022) malam setelah mengantre selama 14 jam. Ketika itu, Boniface mendapatkan kesempatan untuk melihat Raja Charles III yang sedang melakukan prosesi penjagaan peti jenazah Ratu bersama tiga saudara kandungnya.
"Itu sangat berharga. Saya sangat beruntung telah memberikan penghormatan kepada Ratu dan melihat Raja baru kita," kata Boniface,.
Sementara itu, seorang pensiunan Hasmukh Vara (62 tahun) masuk ke Westminster Hall setelah mengantre selama 13 jam. Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada Ratu, karena dia mendapatkan kehidupan yang lebih baik setelah mengungsi ke Inggris dari Kenya pada 1970-an.
"Kami datang sebagai pengungsi ke negara ini. Sepanjang hidup saya, saya berhutang budi padanya karena dia memberi kami rumah. Itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa kita lupakan. Ini utang budi yang besar bagi saya dan keluarga," ujar Vara.
Pemakaman kenegaraan Ratu akan berlangsung pada Senin (19/9/2022). Pemakaman ini akan dihadiri oleh hampir 100 presiden dan kepala pemerintahan termasuk dari Amerika Serikat, Prancis, Australia, Jepang, Jamaika dan Kanada. Ini akan menjadi salah satu acara seremonial terbesar yang pernah digelar di Inggris.