REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan bersama cabang Dinas Kelautan (CDK) Kepulauan Selayar menggelar kampanye pengurangan sampah plastik dan pantai berseri 2022 yang dipusatkan di Dusun Borong-Borong Desa Mekar Indah Kecamatan Bukit, Selayar, Senin (19/9/2022). Kepala DKP Sulsel Muhammad Ilyas yang dikonfirmasi, mengatakan kegiatan ini diharapkan bisa konsisten dan kontinyu agar tidak menjadi ancaman atas keberlanjutan sumber daya ikan di daerah itu.
"Kami bersama Pemkab Selayar berkomitmen untuk menjaga laut. Setidaknya menghilangkan sampah-sampah plastik yang ada di laut," katanya.
Kepulauan Selayar, kata dia, menjadi pilihan sasaran kegiatan DKP Sulsel. Karena sebagai indikator ekonomi Sulawesi Selatan khususnya pada sektor perikanan, Selayar menjadi salah satu penyumbang terbesar pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Sulsel yang sampai Juli 2022 mencapai 8,5 persen.
"Ikan-ikan yang diekspor itu sebagian besar datangnya dari Selayar, artinya Selayar menjadi bagian penyumbang untuk PDB Sulsel," ujar M Ilyas.
Sementara itu, Wakil Bupati Selayar Saiful Arif mengatakan gerakan pantai berseri harus terukur, berapa personel yang dilibatkan, termasuk luasnya berapa, juga berapa banyak sampah plastik yang dikumpulkan. Wabup mengungkapkan gerakan pantai berseri yang serentak dilaksanakan pada 11 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Setidaknya ada 22 kilometer pesisir pantai terjangkau yang menjadi lokus pembersihan sampah plastik.
Menurut dia, gerakan bebas sampah plastik bukan pada persoalan hanya membersihkan, tetapi adalah awal dan ke depannya harus berkelanjutan. "Tanamkan rasa bersalah kalau kita turut berkontribusi untuk sampah plastik," imbuhnya.
Dalam kampanye tersebut, tim sekaligus mendemonstrasikan eco brick, yaitu berupa botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat kembali, seperti kursi, atau meja.
Selain aksi bersih pantai, juga dilakukan sosialisasi gemar ikan. Juga penyerahan buku pustaka kepada sejumlah sekolah dan dialog dengan para penyuluh dan nelayan setempat.