Selasa 20 Sep 2022 00:07 WIB

Pengamat Nilai Joko Widodo Berhasil Bangun Infrastruktur

Pengamat menilai Jokowi berhasil membangun infrastruktur di Indonesia.

Presiden Jokowi
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Utama Ekonomi Politik Laboratorium Indonesia 2045 Reyhan Noor menilai Presiden Joko Widodo berhasil membangun infrastruktur di Tanah Air.

"Secara umum, banyak progres pembangunan infrastruktur yang berhasil dibangun selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini tidak hanya terlihat dari proses perencanaan, melainkan mulai dari proses pembiayaan dari fiskal dan kerja sama badan usaha hingga implementasi di lapangan," kata Reyhan di Jakarta, Senin (19/9/2022).

Baca Juga

Jokowi bukan hanya meneruskan rencana pembangunan pemerintahan sebelumnya, tapi juga merumuskan dari awal hingga implementasi di lapangan. Reyhan Noor mengatakan pembangunan infrastruktur sejati-nya tidak hanya bermodalkan perencanaan, tetapi perlu dukungan political will (keinginan politik) yang kuat. Hal itu dapat dilihat dari besaran suatu mata anggaran fiskal yang menandakan keseriusan terhadap suatu kebijakan.

Menurutnya, keberhasilan pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur berdampak besar terhadap perekonomian nasional. Dalam jangka pendek, pembangunan infrastruktur menyedot banyak tenaga kerja. Sedangkan dalam jangka panjang, dia mengatakan pembangunan infrastruktur dapat memberikan kepastian terhadap perencanaan lainnya. 

Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur perhubungan, seperti tol dan pelabuhan, dapat memberikan kepastian bagi dunia usaha untuk mendapatkan biaya logistik yang lebih terjangkau. Contoh lainnya, lanjut Reyhan pembangunan irigasi yang dapat memberikan kepastian bagi petani untuk mendapat pasokan air bersih dalam mengolah lahan.

"Menurut saya apa yang dilakukan pemerintah dengan membuat prioritas proyek infrastruktur sudah sangat baik. Hal ini berguna untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas," ujar Reyhan.

Reyhan menyarankan perencanaan pembangunan sektor infrastruktur yang sedang berjalan harus terus dipantau agar dapat selesai meskipun melewati masa jabatan, salah satu caranya adalah memastikan pendanaan tersedia. Alternatif pendanaan yang perlu diperhatikan adalah kontrak kerja sama investasi dengan badan usaha.

"Badan usaha perlu mendapatkan kepastian bahwa pendanaan cukup dan proyek tetap akan berjalan meskipun terjadi pergantian pemerintahan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement