REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lini masa Twitter sejak Senin (19/9/2022) malam WIB, dihebohkan dengan kabar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang meninggal saat menjalani pendidikan militer. Akun Twitter Stanmenfess @stanmenfess adalah yang pertama kali meramaikan kabar meninggalnya lulusan Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) M Ary Adithya Hasibuan. Status tersebut mengundang ribuan komentar.
"Dia sahabat seperjuangan kita, tewas saat mengikuti wajib militer Bakamla. Usut tuntas tanpa ada yang ditutupi," demikian keterangan akun tersbeut dikutip Republika di Jakarta, Selasa (20/9/2022). Ary merupakan mahasiswa STAN angkatan 2018 dan lulus pada 2021.
Kronologi kejadian itu diceritakan lengkap di Reddit oleh rekan almarhum. Kemudian, tangkapan layar cerita lengkap itu diunggah di lini masa Twitter hingga mengundang komentar beragam. Beberapa pemilik akun yang mengaku alumnus STAN merasa prihatin dengan keputusan menempatkan Ary di Bakamla.
Sangat jelas jika rekan Ary juga menyalahkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menempatkan almarhum di Bakamla. Padahal, Ary merupakan pegawai administrasi, namun mengapa sampai harus menjalani latihan militer.
"Dan Biro SDM Kemenkeu juga, karena mereka yang menentukan lulusan PKN STAN ke mana aja. Kalau BSDM gak naroh Ary di Bakamla, gak bakal meninggal...," demikian penggalan cerita dikutip Republika di Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Dari Reddit, dijelaskan jika Ary harus mengikuti kegiatan pembinaan fisik (binsik) pada pagi hari. Padahal, Ary sudah berkonsultasi dengan dokter TNI Angkatan Laut dengan diagnosis nyeri sendi dan mengalami dehidrasi, serta dahak di bagian paru. "Sudah disarankan ke yang bersangkutan untuk tidak mengikuti kegiatan binsik," demikian cerita tersebut.
Namun, almarhum tetap mengikuti lari pada sore, meski terpisah dengan kelompok lain. Akhirnya, Ary sempoyongan hingga dibawa ambulans. Setiba di rumah sakit, Ary akhirnya mengalami kejang-kejang. "TW 0918.2240 yang bersakutan kembali kritis, mendapat pertolongan dokter, TW 0918.2250 yang bersangkutan dinyatakan meninggal," tulis keterangan tersebut.
Kepala Bakamla Laksdya Aan Kurnia membenarkan salah satu CPNS Bakamla meninggal kala mengikuti latihan coast guard basic training (CGBT). "CGBT bukanlah pelatihan militer. Pelatihan ini lebih bernuansa pelatihan bela negara," kata Aan kepada wartawan di Jakarta, Selasa.