Rabu 21 Sep 2022 08:28 WIB

Boeing Bahas Pengoperasian Kembali 737 Max di China

Pejabat Boeing melakukan pertemuan dengan regulator penerbangan China pada pekan lalu

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pesawat Boeing 737 Max dikandangkan di Boeing Field Seattle, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Sejumlah pesawat Boeing 737 Max dikandangkan di Boeing Field Seattle, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Boeing tampaknya sudah mulai melakukan pembahasan pengoperasian kembali Boeing 737 Max di China. Dikutip dari Bloomberg, Selasa (20/9/2022), pejabat Boeing melakukan pertemuan dengan regulator penerbangan China pada pekan lalu untuk meninjau kriteria pelatihan pilot untuk Boeing 737 Max.

Hal tersebut menjadi tanda bahwa produsen pesawat Amerika Serikat (AS) itu akhirnya mungkin hampir mengembalikan pesawat Max untuk layanan maskapai reguler di China. Pembicaraan dilakukan di Zhoushan, China timur dan termasuk kunjungan ke pusat penyelesaian dan pengiriman baru Boeing.

Baca Juga

Regulator berencana untuk mengeluarkan tinjauan terbaru dari pesawat yang merupakan bagian dari tipe Boeing 737 itu. Hal tersebut menandai selesainya proses yang diperlukan agar Max dapat dioperasikan  kembali di China.

Sebelumnya kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max menyebabkan sejumlah maskapai di dunia mengandangkan pesawat jenis tersebut. Petinggi Boeing mengatakan akan memasarkan ulang kepada pembeli lain dari 140 atau lebih pesawat Max yang sudah dibuat yang telah dialokasikan untuk China.

Mengembalikan 737 Max ke operasional penerbangan di China dan melanjutkan pengiriman kembali merupakan langkah penting untuk membangun kembali kinerja Boeing. Khususnya setelah larangan terbang Boeing 737 Max dan dampak pandemi Covid-19.

Regulator China mengizinkan Boeing 737 Max yang diperbarui untuk melanjutkan penerbangan tahun lalu, asalkan maskapainya mengikuti protokol tertentu. Khususnya dalam melatih ulang pilot dan membawa pesawat keluar dari penyimpanan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement