Jumat 23 Sep 2022 10:07 WIB

Melatih Anak untuk Ikut Sholat Jumat

Kepribdian anak dibentuk dalam sholat jumat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Melatih Anak untuk Ikut Sholat Jumat. Foto ilustrasi;  Umat muslim membaca Alquran (tadarus) di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jumat (8/4/2022). Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pusdai menggelar Sholat Jumat pertama di bulan Ramadhan 1443 H dengan menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan kapasitas jemaah masjid maksimal 75 persen. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Melatih Anak untuk Ikut Sholat Jumat. Foto ilustrasi; Umat muslim membaca Alquran (tadarus) di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jumat (8/4/2022). Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pusdai menggelar Sholat Jumat pertama di bulan Ramadhan 1443 H dengan menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan kapasitas jemaah masjid maksimal 75 persen. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Orang tuang Muslim dianjurkan melatih anak-anaknya untuk ikut melaksanakan sholat Jumat. Meski anak-anak merupakan yang tidak diwajibkan untuk melakukan sholat Jumat.

Dari Jabir bin Abdillah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka dia harus melaksanakan sholat Jumat, kecuali orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan, wanita, anak kecil atau budak. Barang siapa yang tidak merasa membutuhkannya dengan perbuatan sia-sia atau perdagangan, maka ketahuilah bahwa Allah sama sekali tidak membutuhkannya. Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. 

Baca Juga

Kemudian Imam al-Khasani dalam kitab al Bada' i ush Shana'i mengomentari hadits ini. 

"Sholatnya anak kecil menjadi sholat sunnah." 

Dr Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid dalam bukunya" Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik, Anak" mengatakan, dengan melatih anak untuk sholat Jumat dapat memberikan banyak keuntungan baginya. Dia mencatat setidaknya ada tujuh manfaat mengajak anak sholat Jumat.

Pertama, jika nanti sudah baligh, dia sudah terbiasa melakukannya. Kedua, dampak positif yang didapatkannya ketika mendengarkan khotbah Jumat. Sebab, fitrahnya masih cukup sensitif dalam menangkap penjabaran tentang iman dan sejarah nabi SAW.

"Ini juga merupakan pelatihan mendengarkan ilmu," katanya.

Ketiga, terbiasa dengan berkumpulnya kaum muslimin dan dapat merasakan bagaimana masuk ke dalam masyarakat. Sebab, dia harus mengenal orang-orang yang dikenal oleh bapaknya.

Keempat, berdasarkan pendapat yang menyatakan bahwa waktu dikabulkannya doa di hari Jumat adalah ketika khutbah. Maka si anak termasuk dalam kategori orang yang hadir pada waktu dikabulkan doa yang disebut oleh Rasulullah SAW ini. 

Kelima, menjadi asupan keimanan dan bimbingan rohani untuk mendirikan salat lima waktu dan ketaatan kepada Allah antara sholat Jumat dan sholat Sunnah berikutnya. 

Keenam, mengenal sejak masa kecil para ulama dan dai yang memiliki pengaruh besar. 

Ketujuh, dengan sholat Jumat, anak mendapatkan pembentukan kepribadian dengan berbagai unsurnya secara lengkap akidah, ibadah, sosial kemasyarakatan, perasaan, ilmu, jasmani, kesehatan dan kecenderungan seksual.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement