REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Koordinator Indo-Pasifik Gedung Putih Kurt Campbell mengatakan ambisi China di Pasifik menjadi perhatian sejumlah pemimpin di Kepulauan Pasifik. Tapi kemitraan Amerika Serikat (AS) dengan sekutu di kawasan yang bertujuan mengatasi isu perubahan iklim, kesehatan dan hubungan teknologi berkembang.
Hal ini Campbell sampaikan setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjadi tuan rumah rapat dengan menteri-menteri luar negeri kelompok Partners in the Blue Pacific (PBP) yang terdiri dari AS, Australia, Jepang, Selandia Baru dan Inggris. Dalam konferensi pers pejabat AS mengatakan Kanada dan Jerman berniat untuk bergabung dengan inisiatif itu.
Kelompok yang terbentuk bulan Juni lalu bertujuan untuk mengkoordinasi bantuan pada Pasifik yang merupakan kawasan strategis yang sangat penting dalam menghadapi persaingan dari China.
"Saya pikir kami telah melihat beberapa kejadian, jelas ambisi China di Pasifik menimbulkan perhatian di antara pemimpin Kepulauan Pasifik," kata Campbell, Jumat (23/9/2022). Ia menambahkan agenda PBP akan disesuaikan kebutuhan negara-negara Kepulauan Pasifik.
"Saat kami terlibat dengan Kepulauan Pasifik hal pertama yang mereka katakan adalah bagi kami keamanan nasional benar-benar melibatkan lingkungan dan bagaimana perubahan iklim merupakan masalah penting bagi mereka," kata Campbell.
Acara Blue Pasific digelar di sela Majelis Umum PBB di New York digelar sebelum pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan pemimpin-pemimpin Kepulauan Pasifik pada 28 dan 29 September. Pemerintah Biden mengatakan pertemuan itu mencermin komitmen AS negara-negara Kepulauan Pasifik.
Pada bulan ini pemimpin-pemimpin di kawasan mengatakan Washington harus memprioritaskan perubahan iklim sebagai masalah keamanan darurat. Bukan kompetisi antara negara besar. Campbell menambahkan PBP juga sedang berusaha meningkatkan keterhubungan antara negara-negara Kepulauan Pasifik.
Ia mengatakan AS, Australia dan Jepang telah terlibat dalam sejumlah upaya untuk meningkatkan kabel bawah laut di Pasifik. "Kami akan mengungkapkan lebih banyak pada pekan depan," katanya.
Campbell mengatakan dua inisiatif kelompok Quad yang terdiri dari AS, Jepang, India dan Australia ingin fokus pada kesadaran wilayah maritim Pasifik dan meningkatkan komunikasi antara negara-negara di kawasan dengan Jepang, Australia dan India.
"Itu hanya dapat kami capai melalui kabel bawah laut, dan saya kira juga tantangan-tantangan di depan kami, kami pikir penting, dan akan membutuhkan pendanaan dan kapasitas tidak hanya dari satu negara tapi usaha bersama," katanya.