Senin 26 Sep 2022 16:54 WIB

Satwa TSTJ Solo Mulai Pindah Kandang Jelang Revitalisasi

Tidak ada satwa yang dipindahkan ke luar TSTJ.

Red: Nur Aini
Petugas memandikan Gajah Sumatera ( Elephas Maximus Sumatranus) di kandang sementara saat acara peletakan batu pertama proyek revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/8/2022). Selain revitalisasi dengan konsep kebun binatang modern, TSTJ juga akan fokus pada konservasi satwa.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas memandikan Gajah Sumatera ( Elephas Maximus Sumatranus) di kandang sementara saat acara peletakan batu pertama proyek revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/8/2022). Selain revitalisasi dengan konsep kebun binatang modern, TSTJ juga akan fokus pada konservasi satwa.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah satwa yang menjadi koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Kota Surakarta, Jawa Tengah mulai pindah kandang menyusul pengerjaan revitalisasi lembaga konservasi tersebut.

Direktur Utama TSTJKota Surakarta Bimo Wahyu Widodo di Solo, Senin (26/9/2022), mengatakan beberapa satwa yang mulai dipindahkan ke kandang lain salah satunya gajah yang direlokasi ke kandang sementara.

Baca Juga

"Sudah dipindah ke belakang, sudah sejak beberapa waktu lalu sebelum mulai pembangunan ini," katanya.

Selain itu, dikatakannya, beberapa satwa lain yang juga mulai dipindahkan di antaranya buaya, burung, dan beberapa spesies hewan lain sudah dipindahkan ke kandang sementara.

"Sisanya akan dipindahkan secara bertahap," katanya.

Ia mengatakan sejumlah satwa yang dipindahkan ke area lain yakni yang kandangnya tersasar peremajaan tahap pertama tersebut. Meski demikian, pengelola memastikan seluruh satwa TSTJ hanya pindah area dan tidak ada satwa yang dipindahkan ke luar TSTJ.

"Sementara ini belum ada satwa yang kami pindahkan ke luar atau kami titipkan ke tempat lain. Satwa-satwa itu hanya digeser ke tempat-tempat yang kosong," katanya.

Ia mengatakan salah satu area yang akan dimanfaatkan untuk kandang sementara adalah area ekonomi yang sebelumnya dipakai berjualan oleh sebanyak 183 pedagang kaki lima.

"Aspek kesehatan dan keselamatan satwa selalu kami perhatikan. Salah satu strategi yang kami jalankan adalah menjauhkan satwa dari alat-alat kerja," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement