Selasa 27 Sep 2022 03:39 WIB

Paparan Rasa Manis yang Terus-menerus dan Meningkat Bikin Indra Pengecap Lebih Kebal

Dokter gigi tidak melarang minum es teh manis, tapi...

Red: Reiny Dwinanda
Es teh manis. Dokter gigi menganjurkan untuk segera berkumur setelah mengonsumsi minuman manis.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Es teh manis. Dokter gigi menganjurkan untuk segera berkumur setelah mengonsumsi minuman manis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Usman Sumantri menjelaskan indra pengecap manusia sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan. Paparan rasa yang cenderung terus menerus dan meningkat, membuat indra pengecap lebih kebal.

"Kekebalan orang terhadap manis, kalau dia minum manis, terus tambah manis, tapi kalau dia sedikit saja, orang akan merasakan rasa manis itu ambangnya lebih tinggi," kata drg Usman di Jakarta, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Walaupun minuman, menurut drg Usman, gula bisa menempel di gigi. Itu tidak berarti orang tidak boleh minum teh manis.

"Boleh, tapi minum teh manis yang wajar," jelas dia.

Drg Usman menganjurkan untuk berkumur usai mengonsumsi bahan pemanis, seperti gula. Cara ini efektif mencegah kerusakan pada gigi.

"Makan atau minum manis, apalagi kalau lebih dari delapan jam menempel di gigi, akan terjadi fermentasi asam, itu merusak email gigi," kata drg Usman.

Drg Usman mengatakan gula sangat memengaruhi pertumbuhan pada gigi anak di bawah usia tujuh tahun. Kontaminasi gula berlebih bisa dengan cepat merusak gigi anak.

"Padahal, gigi pertama permanen tumbuh itu usia enam sampai tujuh tahun, kalau itu sudah rusak, untuk gigi dewasa juga akan terpengaruh," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

(QS. Al-Baqarah ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement