Kamis 29 Sep 2022 18:50 WIB

Stok Vaksin Covid-19 di Gudang Dinkes Garut Kosong

Stok vaksin Covid-19 hanya tersisa di sejumlah puskesmas dengan jumlah yang terbatas.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut melaksanakan vaksinasi dosis tiga atau booster di Gedung Pendopo, Desa Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, (15/1/2022). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menyatakan stok vaksin Covid-19 di gudang mereka sudah tak lagi tersedia.
Foto: Muhammad Harrel (Mgj01)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut melaksanakan vaksinasi dosis tiga atau booster di Gedung Pendopo, Desa Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, (15/1/2022). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menyatakan stok vaksin Covid-19 di gudang mereka sudah tak lagi tersedia.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menyatakan stok vaksin Covid-19 di gudang mereka sudah tak lagi tersedia. Stok vaksin Covid-19 hanya tersisa di sejumlah puskesmas dengan jumlah yang terbatas.

"Stok vaksin Covid-19 di Garut sudah kosong di gudang. Di puskesmas tinggal ada sisa-sisa," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut, Leli Yuliani, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga

Menurut dia, pihaknya sudah terus meminta ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) agar dapat segera mendistribusikan stok vaksin. Namun, hingga saat ini permintaan itu belum mendapat respon positif. Alhasil, pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Garut menjadi terganggu.

Leli mengatakan, saat ini Dinkes Kabupaten Garut berupaya menggandeng instansi lain yang masih memiliki stok vaksin untuk memberikan pelayanan. Salah satunya adalah Badan Intelijen Negara (BIN).

"Kami sekarang bekerja sama dengan BIN untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, terkahir kali distribusi vaksin Covid-19 ke Kabupaten Garut adalah sekitar sebulan yang lalu. Setelah itu, distribusi belum juga dilakukan.

Menurut dia, pihaknya hampir setiap hari bertanya kepada Pemprov Jabar untuk distribusi vaksin. Namun, nyatanya hingga saat ini belum ada realisasi.

"Sementara di puskesmas stok vaksinnya tidak banyak. Ada yang tinggal satu vial, dua vial, tidak merata. Sejumlah puskesmas juga stoknya sudah kosong," kata Asep.

Berdasarkan data hingga pekan lalu, terdapat sekitar 10 puskesmas di Kabupaten Garut yang sudah tak memiliki stok vaksin Covid-19. Diperkirakan, saat ini data itu sudah bertambah lantaran distribusi belum dilakukan.

Asep mengatakan, saat ini permintaan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi dosis ketiga (booster) sedang meningkat. Pasalnya, masyarakat hendak yang menerima bantuan BBM itu diwajibkan sudah vaksinasi booster.

"Jadi permintaannya tinggi," ujar dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement