Jumat 30 Sep 2022 00:24 WIB

China Minta Israel Tahan Diri di Yerusalem

Polisi Israel mendobrak tempat suci umat Islam di Kota Tua Yerusalem

Red: Nur Aini
 Warga Palestina mengibarkan bendera nasional mereka sambil mengangkat tangan dan meneriakkan slogan-slogan selama rapat umum solidaritas dengan Al-Quds, atau Yerusalem, di jalan utama di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat, 9 September 2022.
Foto: AP/Adel Hana
Warga Palestina mengibarkan bendera nasional mereka sambil mengangkat tangan dan meneriakkan slogan-slogan selama rapat umum solidaritas dengan Al-Quds, atau Yerusalem, di jalan utama di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Jumat, 9 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mendesak Israel untuk menahan diri guna mencegah situasi di Yerusalem semakin tidak terkendali.

"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait, terutama Israel, untuk tetap tenang dan menahan diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga

Kemenlu China menyebut sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Yerusalem baru-baru ini.

"Kami menentang tindakan apa pun yang secara sepihak mengubah status quo di Yerusalem," kata dia dalam pengarahan pers rutin tersebut.

Menurut dia, akar penyebab konflik berulang-ulang antara Palestina dan Israel terletak pada tidak diimplementasikannya solusi damai dua negara.

"Komunitas internasional perlu bertindak lebih tegas dan memfasilitasi dimulainya kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel," kata Wang.

Polisi Israel mendobrak tempat suci umat Islam di Kota Tua Yerusalem dan memindahkan jemaah Muslim dari Masjidil Aqsa pada Senin (26/9). Hal itu dilakukan guna memberikan tempat bagi orang-orang Yahudi ultranasionalis yang memperingati Tahun Baru Yahudi pada Ahad (25/9) hingga Selasa (27/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement