REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allianz Life Indonesia mendorong penetrasi asuransi untuk UMKM. Head of Digital, Credit Life & Emerging Consumer Allianz Life Indonesia, Danis Samagan memaparkan pelaku UMKM perlu melakukan pengelolaan keuangan dengan tepat, baik itu keuangan pribadi maupun bisnis.
"Di Allianz, kami selalu mendukung upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perlindungan asuransi, terutama di masa pandemi ketika kesadaran akan pentingnya kesehatan telah meningkat dengan signifikan," katanya dalam keterangan, Kamis (29/9).
Sebagai salah satu produk keuangan, pemahaman mengenai perlindungan asuransi selalu menjadi bagian dari literasi keuangan yang penting untuk diberikan secara masif ke masyarakat. Ia yakin masyarakat Indonesia dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik dengan memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan dan pentingnya memiliki produk asuransi.
Menurut data yang disampaikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 64 juta pelaku UMKM di Indonesia, dan penyerapan tenaga kerja sebesar 117 juta orang. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 60 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun ada juga data yang dikeluarkan Kementerian Keuangan RI bahwa 88 persen usaha mikro tidak memiliki kas, tabungan, bahkan kehabisan uang selama pandemi. Berangkat dari data-data ini, penting bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan literasi keuangan dan asuransi.
"Kondisi kehidupan yang tidak terduga dapat menjadi pemicu tidak seimbangnya keuangan," katanya.
UMKM perlu memahami piramida pengelolaan keuangan berdasarkan skala prioritas pencatatan keuangan. Seperti uang masuk dan uang keluar, dan persiapan dana darurat,
keamanan keuangan dengan mengenal instrumen diversifikasi risiko keuangan, akumulasi dan distribusi kekayaan, serta pemahaman mengenai pentingnya perlindungan asuransi.