Senin 03 Oct 2022 23:26 WIB

Polisi Berharap Tragedi Kanjuruhan tidak Terjadi di Papua

Polda Papua mengaku selalu mengantisipasi keamanan dua hari sebelum pertandingan.

Red: Ilham Tirta
Doa bersama dan penyalaan lilin sebagai bentuk solidaritas serta berbelasungkawa atas tragedi meninggalnya 125 orang suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan .
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Doa bersama dan penyalaan lilin sebagai bentuk solidaritas serta berbelasungkawa atas tragedi meninggalnya 125 orang suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan .

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepolisian Daerah Papua berharap tragedi 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tidak terjadi di Bumi Cenderawasih. Kerusuhan usai laga Persebaya Surabaya dan Arema FC itu menelan ratusan korban jiwa.

Wakil Kepala Ppolda Papua, Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan, sepakbola sudah mendarah daging pada seluruh lapisan masyarakat Papua, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. "Sehingga kami inginkan tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban tidak terjadi di Papua," katanya saat mengikuti aksi menyalakan lilin oleh pendukung Persewar Waropen di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, polisi juga berdoa agar jiwa ratusan korban itu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. "Kami selalu berharap tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir dalam dunia sepakbola Tanah Air," ujarnya.

Ia menyatakan, setiap pertandingan baik kompetisi Liga 2 dan Liga 3 yang akan dilaksanakan di Jayapura, pihaknya selalu mengecek dua hari sebelum laga berlangsung. Hal itu untuk mengetahui jumlah penonton yang hadir di stadion.

"Karena kami tidak ingin terjadi hal-hal yang dapat merugikan orang banyak, apalagi seperti tragedi Stadion Kanjuruhan," katanya.

Dengan demikian, pihaknya mengajak semua masyarakat dan pecinta sepak bola Indonesia bersama-sama patut menyampaikan belasungkawa atas tragedi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement