REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple mengatakan Apple Music sekarang menawarkan perpustakaan lebih dari 100 juta lagu. Ini merupakan sebuah bentuk pencapaian sejak Apple Music diluncurkan.
Pada tahun 1960-an, hanya 5.000 album baru yang dirilis setiap tahun. Saat ini, di 167 negara dan wilayah di Apple Music, musisi dengan deskripsi apa pun yang dapat menulis dan merekam lagu merilis karyanya secara global. Ini membuat lebih dari 20 ribu penyanyi dan penulis lagu mengirimkan lagu baru mereka ke Apple Music.
“Lagu-lagu yang dikirimkan menambah katalog lagu kami lebih baik dari hari sebelumnya. Seratus juta lagu adalah bukti dari ruang yang lebih demokratis di mana siapa pun, bahkan artis baru yang membuat musik dari kamar tidur mereka, dapat memiliki hit besar berikutnya,” kata Apple, dilansir 9to5Mac, Selasa (4/10/2022).
Sebelumnya, Apple mengatakan Apple Music menawarkan perpustakaan dengan 75 juta lagu. Ketika pertama kali diluncurkan pada 2015, Apple Music menawarkan katalog 30 juta lagu. Jumlah tersebut lebih kecil dengan saingannya, Spotify yang mengklaim menawarkan lebih dari 80 juta lagu di perpustakaannya.
Apple menekankan meskipun sekarang mempunyai banyak lagu di perpustakaannya, Apple Music terus memimpin tugas kurasi manusia. “Di Apple Music, kurasi manusia selalu menjadi inti dari semua yang kami lakukan, baik dalam cara yang dapat Anda lihat, seperti daftar putar editorial kami dan algoritme rekomendasi kami. Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita tahu investasi dalam kurasi manusia akan menjadi kunci dalam menjadikan kita yang terbaik dalam menghubungkan seniman dan penonton,” tambahnya.