Selasa 04 Oct 2022 14:21 WIB

AHY: Koalisi Itu Penuh Misteri

Demokrat terus membuka ruang koalisi mengingat waktu pendaftaran capres masih lama.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima berbagai pertanyaan terkait keputusan koalisi partainya untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun ia menyampaikan, hal-hal yang berkaitan dengan kerja sama politik tersebut masihlah misteri.

"Koalisi itu penuh dengan misteri, karena bukan hanya kita yang menentukan dan tidak semua dalam kendali kita, kita hanya bisa terus berikhtiar," ujar AHY dalam pidatonya di acara Pelantikan Ketua dan Pengurus DPC Partai Demokrat se-Jawa Tengah lewat video yang diterima Selasa (4/10).

Baca Juga

AHY bersama seluruh pengurus DPP Partai Demokrat disebutnya terus berusaha yang terbaik. Partai berlambang bintang mercy itu juga terus membuka ruang koalisi seperti yang diharapkan seluruh kadernya. "Waktunya masih cukup, karena pendaftaran itu akan terjadi di bulan September hingga Oktober 2023, tahun depan," ujar AHY.

Menurutnya, waktu untuk merumuskan koalisi untuk Pemilu 2024 masihlah sangat lama. Ia menghormati sikap partai politik lain yang sudah mendeklarasikan koalisinya untuk menghadapi kontestasi nasional. Termasuk Partai Nasdem yang telah mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres). Ia mengungkapkan, pengumuman tersebut juga sudah dikomunikasikan oleh Partai Nasdem ke Partai Demokrat.

"Begitu pula sebaliknya mereka menghormati kedaulatan, proses dan mekanisme yang berlaku internal di Partai Demokrat, termasuk di PKS. Jadi sampai hari ini suasana dan kebersamaannya masih baik, tetapi sekali lagi kita masih sama-sama terus membangun komunikasi dan silaturahmi supaya ada kebersamaan-kebersamaan ke depan," ujar AHY.

Kendati demikian, ia meminta seluruh kader Partai Demokrat tak khawatir dengan belumnya pihaknya memutuskan untuk berkoalisi. Fokus partainya saat ini adalah meningkatkan elektabilitas para calon legislatif untuk menghadapi pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

"Dan semoga pada saatnya dan kami yakinkan pada saatnya kita juga akan mengumumkan sikap kita, seperti apa dan juga mengumumkan capres dan cawapres yang akan diusung oleh Partai Demokrat," ujar AHY.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement