Rabu 05 Oct 2022 09:54 WIB

Drama Berakhir, Twitter Terima Kesepakatan Baru dengan Elon Musk?

Elon Musk menyatakan akan menutup transaksi pada 54,2 dolar AS per saham.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Aplikasi Twitter terlihat di perangkat digital, 25 April 2022, di San Diego. Twitter telah menyetujui proposal CEO Tesla Elon Musk baru yang akan membeli perusahaan seharga 54,20 dolar AS per saham.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Aplikasi Twitter terlihat di perangkat digital, 25 April 2022, di San Diego. Twitter telah menyetujui proposal CEO Tesla Elon Musk baru yang akan membeli perusahaan seharga 54,20 dolar AS per saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter telah menyetujui proposal CEO Tesla Elon Musk baru yang akan membeli perusahaan seharga 54,20 dolar AS per saham. Dalam sebuah pernyataan, Twitter mengonfirmasi telah menerima surat Musk yang menyatakan akan menutup transaksi pada 54,20 dolar AS per saham.

“Kami menerima surat dari pihak Musk yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Tujuan perusahaan adalah menutup transaksi pada 54,20 dolar AS per saham,” kata @TwitterIR.

Baca Juga

Perjanjian tersebut datang setelah drama antara Musk dan Twitter yang memakan waktu berbulan-bulan. Musk mencoba mundur dari kesepakatan awal untuk membeli perusahaan seharga 44 miliar dolar AS.

Kedua belah pihak akan diadili akhir bulan ini ketika Twitter berusaha memaksa Musk untuk mempertahankan akhir perjanjiannya. Musk mengklaim Twitter telah menyesatkannya tentang jumlah bot di platform dan menyuarakan keprihatinan tentang masalah yang diungkapkan oleh mantan kepala keamanan perusahaan yang mengajukan pengaduan pelapor terhadap perusahaan.

Namun, Musk, tiba-tiba berbalik arah pada Selasa. Dia mengatakan kepada Twitter akan bersedia untuk melanjutkan dengan ketentuan asli dari kesepakatan tersebut. Dalam surat yang diajukan ke SEC, pengacara Musk mengatakan pihaknya akan melanjutkan kesepakatan yang pertama kali dibuat pada bulan April jika Pengadilan Kanselir Delaware akan menunda persidangan dan semua proses lain yang terkait dengan gugatan yang sedang berlangsung.

Sejauh ini masih belum jelas kapan akuisisi tersebut benar-benar bisa ditutup. Pemegang saham Twitter telah memilih untuk menyetujui kesepakatan itu, tetapi kedua belah pihak sekarang juga harus menunggu tanggapan dari Pengadilan Kanser Delaware.

Dikutip Engadget, Rabu (5/10/2022), Musk yang mengatakan bahwa dia bermaksud menjadikan Twitter milik pribadi, pada akhirnya dapat membawa perubahan dramatis. Dia secara terbuka mempertimbangkan tentang membuka sumber algoritme situs dan mengambil pendekatan yang lebih longgar untuk moderasi konten. Dalam pesan kepada CEO Twitter Parag Agrawal yang dipublikasikan pada pekan lalu, dia menyatakan ingin melonggarkan larangan permanen, kecuali untuk akun spam dan yang secara eksplisit menganjurkan kekerasan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement