Kamis 06 Oct 2022 20:05 WIB

Aksi Potong Rambut Jadi Bentuk Protes Kematian Mahsa Amini

Aksi protes atas kematian Mahsa Amini telah menyebar ke luar negeri

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Seorang wanita memegang plakat bergambar Mahsa Amini Iran saat dia menghadiri protes terhadap kematiannya, di Berlin, Jerman, Rabu, 28 September 2022. Amini, wanita berusia 22 tahun yang meninggal di Iran saat berada di polisi tahanan, ditangkap oleh polisi moralitas Iran karena diduga melanggar aturan berpakaian yang diberlakukan secara ketat.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Seorang wanita memegang plakat bergambar Mahsa Amini Iran saat dia menghadiri protes terhadap kematiannya, di Berlin, Jerman, Rabu, 28 September 2022. Amini, wanita berusia 22 tahun yang meninggal di Iran saat berada di polisi tahanan, ditangkap oleh polisi moralitas Iran karena diduga melanggar aturan berpakaian yang diberlakukan secara ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Aktris Prancis terkemuka termasuk Juliette Binoche dan Isabelle Huppert melakukan aksi potong rambut sebagai bentuk protes atas kematian perempuan Iran, Mahsa Amini (22 tahun) ketika ditahan. Amini ditangkap oleh polisi moral Iran pada 13 September di Teheran karena menggunakan jilbab yang tidak sesuai aturan.

Amini meninggal tiga hari setelah ditangkap. Amini meninggal dunia di rumah sakit. Kematian perempuan muda ini memicu gelombang protes di seluruh wilayah Iran. Gelombang protes dan kekerasan ini telah merenggut 130 nyawa. Tugas polisi moral Iran adalah menegakkan aturan berpakaian.

Baca Juga

“Untuk Kebebasan,” kata Binoche sambil memotong segenggam besar rambut pirangnya dan mengangkatnya ke hadapan kamera.

Binoche melakukan aksi potong rambut bersama dengan jajaran aktris dan penyanyi papan atas Prancis lainnya, termasuk Marion Cotillard dan Isabelle Adjani. Mereka menyanyikan lagu protes Italia berjudul "Bella ciao" dalam bahasa Farsi, sambil melakukan aksi potong rambut.

“Mahsa Amini disiksa oleh polisi moral sampai meninggal dunia. Yang dituduhkan padanya hanyalah mengenakan kerudung dengan cara yang tidak sesuai. Dia meninggal karena beberapa helai rambutnya terekspos,” tulis sebuah teks di video Instagram yang diunggah oleh soutienfemmesiran (Dukungan untuk Wanita Iran).

Unggahan tersebut telah secara luas disampaikan di media sosial lainnya, termasuk Facebook dan Twitter. Seorang anggota Parlemen Eropa Swedia, Abir Al-Sahlani juga melakukan aksi potong rambut saat berpidato di majelis Uni Eropa. Langkah ini diambil sebagai aksi solidaritas dengan demonstrasi anti-pemerintah di Iran yang dipicu oleh kematian Amini.

"Sampai Iran bebas, kemarahan kami akan lebih besar dari para penindas. Sampai perempuan Iran bebas, kami akan mendukung Anda," kata Al-Sahlani yang merupakan kelahiran Irak di parlemen di Strasbourg, Prancis, Selasa (4/10/2022) malam.  

Al-Sahlani mengambil gunting dan berkata "Jin, Jiyan, Azadi" dalam bahasa Kurdi yang artinya "Wanita, Kehidupan, Kebebasan". Dia kemudian memotong kuncir kudanya.  

Para ulama Iran telah bergulat dengan kerusuhan nasional terbesar dalam beberapa tahun sejak kematian Amini. Aksi protes telah menyebar ke luar negeri termasuk London, Paris, Roma dan Madrid dalam solidaritas dengan demonstran Iran.

“Perempuan Iran mengharapkan dukungan dari komunitas internasional.  Ini adalah cara yang indah untuk menunjukkan dukungan itu," kata pengacara Prancis, Richard Sedillot, yang memprakarsai aksi potong rambut tersebut, kepada Reuters.

“Ini baru langkah awal, saya harap semua orang di dunia akan mengikuti (aksi ini), tidak hanya aktris tetapi semua orang. Pria juga bisa memotong rambut mereka, saya pikir itu akan terjadi," kata Sedillot menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement