Kamis 06 Oct 2022 19:33 WIB

Air Keruh di Tujuh Kecamatan Kabupaten Serang Disulap Menjadi Air Bersih

Air bersih dapat dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah warga antre mengambil air bersih usai peresmian bantuan instalasi air bersih untuk warga oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kampung Cikedung, Kasemen, Serang, Banten, Selasa (4/10/2022). Mensos secara simbolis meresmikan penyaluran bantuan empat instalasi air bersih di Kabupaten Serang untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi warga tepi pantai yang sumber airnya payau akibat resapan air laut.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Sejumlah warga antre mengambil air bersih usai peresmian bantuan instalasi air bersih untuk warga oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kampung Cikedung, Kasemen, Serang, Banten, Selasa (4/10/2022). Mensos secara simbolis meresmikan penyaluran bantuan empat instalasi air bersih di Kabupaten Serang untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi warga tepi pantai yang sumber airnya payau akibat resapan air laut.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam waktu empat bulan, Kementerian Sosial membangun instalasi sumber air bersih di Kabupaten Serang dengan anggaran mencapai Rp 3,1 miliar. Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap dengan adanya air bersih dapat dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Air itu dampaknya sangat besar, dampaknya panjang. Jangka pendeknya, ya diare. Untuk jangka panjangnya, kalau dia (air minum) mengandung timbal, anak bisa jadi down syndrome. Belum nanti kena kanker, kalau airnya mengandung pestisida dan lain sebagainya," kata Mensos Risma dalam keterangan, Kamis (6/10/2022).

Baca Juga

Penyediaan air bersih dilakukan di tujuh kecamatan di Kabupaten Serang, menggunakan sumber air yang berasal dari rawa-rawa dan sumur bor yang keruh untuk keperluan sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, hingga minum. Dengan adanya fasilitas instalasi air bersih, air yang semula keruh berubah menjadi jernih, dan siap untuk dikonsumsi tanpa perlu dimasak lagi.

Program pemberdayaan masyarakat untuk air bersih itu, menyasar tujuh kecamatan di Kabupaten Serang. Ketujuh kecamatan dimaksud yaitu Kecamatan Kasemen, Kecamatan Pontang, Kecamatan Lebak Wangi, Kecamatan Panara, Kecamatan Tirtayasa, Kecamatan Kragilan, dan Kecamatan Pamayaran.

Risma mengatakan, permasalahan air tidak bisa dipandang sebelah mata. Air bersih, dikatakan Risma, jadi sesuatu yang sangat berdampak pada, bukan hanya kesehatan orang dewasa, tapi juga pertumbuhan anak.

"Sebetulnya, solusi lokal beginilah yang bisa kita selesaikan untuk masyarakat karena impactnya besar. Dampak kesehatan, kemudian dampak kepada anak-anak, terutama terhadap pertumbuhan anak dan sebagainya, hingga peningkatan kesejahteraan," katanya.

Menurutnya, hal sesederhana mengubah air keruh menjadi air bersih dan siap untuk diminum yang dilakukannya ini menjadi penting untuk didahulukan penanganannya.

"Jadi, ini sangat urgent, menurut saya. Makanya, saya prioritaskan jika ada keluhan air di masyarakat, saya coba dahulukan penanganannya,"ujar dia.

Risma juga mengakui langkahnya memfasilitasi instalasi air bersih di ketujuh kecamatan di Kabupaten Serang, tidak lepas dari usulan yang diajukan Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto.

"Sebetulnya, ini usulan Pak Yandri. Saat itu, saya cerita tentang bagaimana air di Papua, ternyata tanggapan beliau, "Ooh, banyak itu di Serang. Kasian mereka Bu, minum dari air keruh"," terang Risma mengilas balik awal mula inisiatif instalasi air bersih untuk masyarakat di Kabupaten Serang.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, pada kesempatan yang sama, menyampaikan apresiasi atas langkah responsif Kemensos terhadap usulan yang disampaikan kepada Mensos Risma beberapa waktu lalu dan ditangkap dengan baik.

"Saya mengapresiasi terobosan yang luar biasa dari Kemensos untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam menjawab persoalan terkait air," akunya.

Lebih lanjut, lewat langkah pendekatan yang diambil Kemensos ini, ia berharap bisa menjadi pola pelayanan yang diterapkan pemerintah terhadap persoalan anak bangsa.

"Bu Mensos sudah memberikan contoh, bisa memberikan pelayanan terbaik, tadi air keruh yang tidak bisa digunakan, sekarang bisa diminum dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Semoga ini bisa menjadi pola pelayanan pemerintah terhadap persoalan anak bangsa," katanya tegas.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement