DESTINASI -- Pada hari Kamis 6 Oktober 2022, Sekolah Fajar Hidayah mendapat kunjungan istimewa dari FORKOPIMDA (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Bogor. Mereka melaksanakan kegiatan yang dinamai program Goes to School . Khusus dalam kegiatan ini tema yang diusung adalah " Profil Pelajar Pancasila".
Ketua Yayasan Fajar Hidayah Haji Mirdas Eka Yora Lc MSi menyampaikan dalam sambutannya, bahwa acara kunjungan dan sosialisasi sekaligus pencerahan dari tim gabungan jajaran Pimpinan Daerah bersama sekolah seperti ini sangat penting artinya bagi sekolah dan dunia pendidikan khususnya Kabupaten Bogor.
“Karena ada sosialisasi cinta negara dan bela negara, memahami berbagai perkembangan daerah dan dinamika pembagunan dan peran sekolah. Lalu hal yang amat penting juga adalah membentengi sekolah dari narkoba karena dalam tim ini juga termasuk; Bupati, DPRD Kab Bogor, BNN , Polres, Dandim dan Kesbangpol,” kata Mirdas.
Ia menambahkan, dalam derasnya arus informasi era digital sekarang ini ,terjadi transisi nilai- nilai dalam kehidupan. Juga bermacam perubahan mengalir dengan deras dalam segenap sendi- sendi kehidupan. “Aneka peluang baru hadir bersamaan dengan tantangan-tantangan yang baru,” ujarnya.
Plt Bupati Bogor Pak Irwan Setiawan SE, yang diwakili Camat Gunung Putri Pak H Drs Didin Wahyuddin menekankan pentingnya peranan generasi muda terutama para pelajar yang menjadi harapan masa depan Kabupaten Bogor dan Indonesia umumnya. “Dengan populasi 5,4 juta jiwa menjadikan Kab Bogor sebagai kabupaten dengan penduduk terbesar di Indonesia. Kelebihan Demografis ini harus menjadi sumber keunggulan bagi Kabupaten Bogor,” kata Didin Wahyuddin.
Anggota Komisi 2 DPRD Kab Bogor Adi Suardi Komisi 2 menekankan pentingnya peranan masyarakat dan para siswa memahami perkembangan daerah dan juga aneka peluang serta berbagai kebijakan yang sedang dijalankan pemerintah.
Kabid Kesbangpol Kabupaten Bogor Sujana menekankan pentingnya cinta tanah air dan bela negara.Dengan menjadi pelajar yang baik, berbakti pada kedua orangtua dan berakhlak mulia serta menahan diri dari segala perbuatan buruk dan pergaulan yang salah . Sudah menjadi langkah terdekat dan tepat untuk bela negara.Karena dengan tumbuh menjadi generasi muda yang sehat , cerdas dan berkarakter mulia telah menjadi aset yang berharga bagi masa depan bangsa.
Bu Tri dari BNN Kabupaten Bogor mengingatkan gemerasi muda senagai penentu masa depan bangsa agar waspada terhadap bahaya narkoba. Ia menyebutkan, saat ini 25 persen generasi milenial terlibat narkoba dan 27 persen generasi Z juga terlibat narkoba. “Karena itu, sangat perlu diperkuat ketahanan karakter dan akhlak anak-anak muda membentengi diri dari jeratan narkoba yang merajela saat ini,” ujar Tri.
Ia menambahkan, juga perlu dipahami bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami gawat nasional dan darurat nasional melawan narkoba. Hal ini dikenal dengan istilah perang Proxy , yaitu perang kasat mata melawan berbagai bentuk penjajahan baru yang jauh lebih dahsyat dari perang konvensional dengan memggunakan senjata melawan musuh yang nyata.
Namun hari ini senjata yang dipakai musih tidak disadari dan sangat meninabobokkan . Contohnya, narkoba , pornografi, terorisme dan berita-berita hoaks. Semua ini jarang dianggap sebagai sebuah peperangan namun korban yang berguguran jauh lebih dahsyat dibanding sebuah serbuan bersenjata.
Karena kalau penjajah bersenjata akan dilawan tapi perang proxy malah sebaliknya semua itu malah akan diundang hadir dan malah disukai dan bisa menjadi kecanduan . “Maka wajib kita lawan musuh bersama yang bernama narkoba, pornografi, terorisme dan berita-berita hoaks tadi,” ujar Tri.
Untuk mengenal lebih jauh bahaya narkoba ini maka dijelaskan lebih lanjut bahwa narkoba teridiri dari tiga bagian: narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Narkoba dibagi dalam tiga golongan. “Golongan pertama tidak boleh untuk pengobatan, golongan kedua boleh untuk pengobatan dengan resep dokter,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, Naura, siswi kelss 12 SMA Fajar Hidayah menanyakan tips memotivasi diri bagi pelajar agar sukses dan terjauh dari narkoba.
Kapolres diwakili kapolsek menjelaskan tips untuk membangun masa depan bagi generasi muda. Harus ditulis cita-cita dan impian masing-masing dan tempelkan di kamar bagian yang mudah dilihat cita dan dambaan masa depan tersebut. Misalnya, kalau ingin jadi polisi maka tulis dan tempelkan di kamar yang mudah dilihat tiap hari. Juga bangun peduli misalnya dengan secara disiplin memiliki kebiasan positif.
Salah satu siswi Fajar Hidayah Aura kls 7 SMP menanyakan bagaimana cara mengatasi kawan yang terlanjur kecanduan narokoba. Bu Tri dari BNN menjelaskan agar segera dicari orang lain yang dekat dengan dia utk melakukan pendekatan dan pencegahan seraya memberi terapi sehingga bisa lebih mengena dan berpengaruh.
Siswa kls 11 SMA menanyakan kenapa Nama BNN bukan Anti Narkoba. Bu Tri dari BNN menjawab, “Karena sesuai dengan undang- undang No. 35 thn 2009 tentang narkotika.”
Pertanyaan lain adalah bagaimana caranya mendapat proses rehabilitasi bagi yang kecanduan narkoba.
Bu Tri dari BNN kembali menjawab , pertama, yang bersangkutan cukup datang ke ke BNN untuk mendapatkan layanan reahabilitasi. Pertama harus ditentukan levelnya terlebih dahulu apa Jjnis penderita ringan, sedang atau berat maka rehabilitasi medianya disesuaikan dengan levelnya.
Lalu dilakukan juga rehabilitasi sosialnya dengan membangun mental bahwa dia bisa bebas dari narkotika dan dibangun harapan masa depan.
Naufal, siswa kelas 10 menanyakan pembinaan mental Pancasila bagi anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental. Dari Kesbangpol menjelaskan akan dilakukan dulu pembinaan-pembinaan khusus sesuai dengan kondisi dan keadaan serta kapasitas dari masing-masing anak berkebutuhan khusus tersebut.
Acara diakhiri dengan foto bersama dan pembagian hadiah apresiasi pada para siswa dan siswi Fajar Hidayah yang telah aktif berpartisipasi pada acara tersebut.