Kamis 13 Oct 2022 00:15 WIB

Jaket Pelampung Selamatkan Pemancing di AS

Dua pemancing berpegangan pada pelampung buatan dan melawan hiu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Dua pemancing yang perahunya tenggelam selama akhir pekan di Teluk Meksiko berpegangan pada pelampung buatan dan melawan hiu.
Foto: AP
Dua pemancing yang perahunya tenggelam selama akhir pekan di Teluk Meksiko berpegangan pada pelampung buatan dan melawan hiu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Dua pemancing yang perahunya tenggelam selama akhir pekan di Teluk Meksiko berpegangan pada pelampung buatan dan melawan hiu. Sementara pemancing ketiga harus berenang sejauh berkilometer untuk mencari bantuan.

Perenang bernama Phong Le menceritakan kepada ABC pada Selasa (11/10/2022), dia akhirnya berhasil menemukan sinyal ponsel dan mengirim lokasinya dari Google map tepat sebelum baterainya habis kepada temannya. “Saya melihat dia mencoba membalas saya. Dan telepon terputus,  saya kehabisan baterai,” ujarnya.

Tindakan itu berhasil menolong ketiga pria yang berada di air sejak sekitar pukul 10.00 pada Sabtu (8/10/2022) dan berhadapan dengan hiu sehari berikutnya dan Phong Le berenang beberapa kilometer untuk mencari sinyal. Salah satu pemancing Luan Nguyen menceritakan, salah satu bagian depan pelampungnya digigit. "Dan saya pikir di situlah saya mendapatkan ... luka-luka ini di tangan saya," katanya.

“Saya menggunakan kedua ibu jari saya dan menusuk matanya, dan dia pergi,” kata Luan Nguyen.

Pelaut di kru kapal  Coast Guard  yang menyelamatkan kelompok itu Andrew Stone menyatakan, bahkan saat kedua pria itu ditarik dari air, mereka dilingkari dan diganggu oleh empat hiu blacktip berukuran panjang sekitar 1,2 hingga 1,8 meter.  Luan Nguyen, dan pemancing ketiga Son Nguyen ditemukan telah kelelahan.

"Mereka terlalu lelah bahkan untuk panik," katanya dalam sebuah wawancara bersama anggota dan pejabat Penjaga Pantai lainnya.

Ketiga pelaut itu kembali ke rumah masing-masing pada Selasa. “Keinginan orang-orang ini untuk bertahan hidup dan jaket pelampung merekalah yang menyelamatkan hidup mereka,” kata seorang co-pilot helikopter yang menyelamatkan Phong Le, Lt. Katy Caraway.

Phong Le pertama ditemukan dengan menderita hipotermia, kemudian menerbangkan ketiganya ke rumah sakit New Orleans. Dia mengatakan, helikopternya menarik pria yang berenang untuk meminta bantuan, kemudian sebuah pesawat menemukan dua orang yang harus melawan hiu sekitar 0,8 hingga 1,6 kilometer jauhnya.

Sebuah kapal Coast Guard yang berbasis di Venesia bergegas ke tempat itu. Perenang penyelamat helikopter Richard Hoefle mengatakan, kedua pelaut memiliki luka dalam di tangan dan satu kehilangan ujung jari tengah.

Ketika perahu kelompok itu yang berukuran 7,3 meter itu tenggelam, mereka tidak memiliki radio padahal di daerah tanpa layanan telepon seluler. "Kami membuat panggilan darurat di radio VHF ke Coast Guard dan memberi tahu mereka bahwa kami kebanjiran," kata Phong Le

"Dan bahkan tidak beberapa detik setelah itu, perahu itu hampir setengah jalan di dalam air," ujarnya.

Mereka mengikat dua peti es bersama-sama sebagai pelampung darurat. Luan Nguyen menyatakan, satu peti tersebut kebetulan berisikan air dan buah.

Koordinator penyelamatan untuk Sektor New Orleans Kevin Keefe mengatakan, salah satu istri pemancing melaporkan mereka hilang sekitar pukul 22.00 pada Sabtu. Perempuan itu tidak tahu titik awal keberangkatan dan butuh sekitar 3,5 jam untuk menemukan kendaraan mereka di Venesia, dekat ujung tenggara Louisiana, sehingga kru akan tahu daerah terbaik untuk mencari saat fajar menyingsing.

Kapal Coast Guard, pesawat, dan helikopter telah menghabiskan waktu berjam-jam mencari daerah yang lebih besar dari Rhode Island. Kemudian pesan berisikan peta pun tiba.

Keefe menceritakan, dengan menggunakan kontur pantai, pusat komando dapat mengetahui di mana letaknya. Penjaga Pantai mengatakan, orang-orang itu ditemukan sekitar 49 kilometer dari Empire, sebuah komunitas kecil yang terletak di sepanjang jalur sempit terakhir Delta Mississippi, tenggara New Orleans.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement