Kamis 13 Oct 2022 13:27 WIB

Polsek Cakung Ringkus Tiga Pelajar SMK Pelaku Pemalakan

Tiga pelajar itu kedapatan membawa celurit yang akan digunakan untuk tawuran.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolsek Cakung, Kompol Syarifah Chaira (kiri).
Foto: Dok Humas Polda
Kapolsek Cakung, Kompol Syarifah Chaira (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Cakung menangkap tiga pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) akibat melakukan pemalakan terhadap seorang pelajar lainnya pada Selasa (11/10/2022). Kapolsek Cakung, Kompol Syarifah Chaira mengatakan, ketiga pelajar SMK tersebut berinisial NH (16 tahun), RAI (17), dan AA (18), yang kini harus menjalani pemeriksaan.

"Kelompok pelajar tersebut meminta uang sebesar Rp 20 ribu. Namun pelajar yang bersangkutan hanya memiliki uang Rp 17 ribu sehingga topi korban diambil," kata Syarifah di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Kejadian itu berawal ketika ketiga pelaku bersama tiga temannya menaiki sepeda motor secara berboncengan melintas di Jalan Boulevard, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung. Pelaku kemudian bertemu korban yang merupakan pelajar berinisial AI dan melakukan pemalakan.

Al yang tak terima lalu melaporkan kasus kepada petugas keamanan perumahan di dekat lokasi kejadian. Petugas keamanan perumahan sempat berupaya mengejar para pelaku. Namun ketiga pelaku itu dapat lolos setelah kabur menggunakan sepeda motor.

"Namun tiga pelajar yang menaiki satu sepeda motor berhasil ditangkap. Saat diamankan pelajar berinisial NH kedapatan membawa celurit. Setelahnya mereka diserahkan ke Polsek Cakung," ujar Syarifah. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, menurut dia, ketiga pelaku mengaku, akan melakukan tawuran dengan kelompok lain menggunakan celurit yang dibawa.

Namun, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan jajaran Unit Reskrim Polsek Cakung, celurit tersebut tidak digunakan untuk mengancam korban ketika mereka melakukan pemalakan. "Mereka anak-anak yang mau tawuran. Malakin duit tapi enggak menggunakan senjata," tutur Syarifah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement