Sabtu 15 Oct 2022 04:55 WIB

Masyarakat Bali Diimbau tidak Terbangkan Layang-Layang Saat KTT G20

Layang-lyag disebut bisa mengganggu penerbangan hingga sistem kelistrikan.

Masyarakat Bali diminta tidak menerbangkan layang-layang selama penyelenggaraan G20.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Masyarakat Bali diminta tidak menerbangkan layang-layang selama penyelenggaraan G20.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Satgas Lintas Sektoral Pengamanan Jaringan Kelistrikan Bali, menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak menerbangkan layang-layang selama penyelenggaraan G20. "Selama persiapan hingga penyelenggaraan KTT G20 nanti, kami mengimbau masyarakat untuk tidak menaikkan layang-layang untuk menghindari terjadinya gangguan baik terhadap jalur penerbangan maupun jaringan kelistrikan kita," kata dia di Denpasar, Jumat (14/10/2022).

Selain kaitannya dengan G20, ia juga menghubungkan dengan aturan penataan bermain layang-layang berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali No. 82 Tahun 2022 tentang Penataan/Perapian Pohon dan Bermain Layang-Layang di Provinsi Bali. Dalam SE ini diatur beberapa hal, di antaranya dilarang bermain layang-layang atau balon udara di bawah transmisi jaringan tenaga listrik serta dilarang menginapkan layang-layang guna mengurangi risiko terjatuh atau terjadi gesekan antara benang dengan instalasi jaringan listrik tegangan rendah atau menengah.

Baca Juga

Dalam imbauan itu, Made Indra mengajak masyarakat bahu-membahu dan bersinergi agar G20 dapat berjalan aman dan nyaman. Ia optimistis arahan ini akan sampai kepada masyarakat Bali yang turut siap menyukseskan pertemuan tersebut.

"Imbauan tidak menerbangkan layang-layang dipandang perlu diingatkan dan disosialisasikan ke masyarakat agar tidak menimbulkan gangguan terhadap penerbangan dan sistem kelistrikan yang dapat mengganggu kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan KTT G20," katanya.

Oleh karena itu, Pemprov Bali melakukan rapat koordinasi dengan menggandeng sejumlah elemen terkait seperti Komunitas Layangan Pelangi dan Komunitas Layangan Cerdas. Imbauan penghentian menaikkan layang-layang saat penyelenggaraan G20 itu disambut baik oleh komunitas layang-layang tersebut.

Ketua Komunitas Layangan Pelangi I Kadek Armika dan Wakil Umum Ketua Layangan Cerdas I Nyoman Sudita mengaku sepakat di hadapan Sekda Made Indra bahwa mereka berkomitmen mendukung gelaran G20 dan penerapan SE Gubernur Bali No 82 Tahun 2022. "Pihaknya siap tidak menaikkan layang-layang terutama di bulan November untuk menjaga keamanan dan keandalan kelistrikan di Bali, khususnya menyukseskan pelaksanaan KTT G20," ujar Sekda.

Sekda Made Indra menilai bahwa kesuksesan Bali sebagai tuan rumah pertemuan G20 nantinya juga berkat peran serta dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, yaitu salah satunya tidak akan menerbangkan layang-layang sepanjang penyelenggaraan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement