REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kerja penanganan kemiskinan ekstrem di Indonesia semakin solid. Ini ditekankan Ma'ruf berkenan Hari Pemberantasan Kemiskinan se-dunia yang diperingati setiap 17 Oktober hari ini.
Ma'ruf menyampaikan, kemiskinan saat ini masih menjadi tantangan setiap negara, termasuk Indonesia. "Meskipun kemiskinan menurun di tahun 2021, angka kemiskinan di negeri kita terbilang masih cukup tinggi. Begitu pula untuk tingkat kemiskinan ekstrem," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Senin (17/10/2022).
Dia mengatakan, pemerintah berkomitmen mengurangi kemiskinan secara nasional dan menurunkan hingga nol persen miskin ekstrem pada 2024. Menurutnya, upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem di Indonesia juga memiliki landasan hukum yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs yaitu Intruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
"Melalui tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan, pemerintah berkomitmen melakukan penguatan kebijakan penanggulangan kemiskinan antara lain dengan mendorong sinergi dan konvergensi program lintas kementerian dan lembaga berdasarkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," katanya.
Ia mengajak semua pihak berkomitmen untuk kolaborasi dan kerja sama yang semakin solid. Dengan begitu, penurunan angka kemiskinan di Indonesia dapat kita wujudkan.
Angka kemiskinan nasional per Maret 2021 sebesar 10,14 persen, sedangkan kemiskinan ekstrem tercatat masih empat persen.