Selasa 18 Oct 2022 04:50 WIB

Pesan untuk Umat Islam yang Takut Hadapi Kematian

Kematian merupakan keniscayaan yang akan dihadapi semua orang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Taburan bunga disalah satu makam di TPU khusus Covid-19 Rorotan, Jakarta Utara, Senin (2/5/2022). Pada Hari Raya ilIdul Fitri 1443 Hijriah, sebagian umat muslim memanfaatakan waktu untuk melakukan ziarah  kubur untuk mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Taburan bunga disalah satu makam di TPU khusus Covid-19 Rorotan, Jakarta Utara, Senin (2/5/2022). Pada Hari Raya ilIdul Fitri 1443 Hijriah, sebagian umat muslim memanfaatakan waktu untuk melakukan ziarah kubur untuk mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kematian hanyalah persimpangan menuju rumah sebenarnya, akhirat. Kehidupan di dunia tidak lain hanyalah ladang untuk mengumpulkan bekal di akhirat kelak. Namun, tak bisa dimungkiri, kita sebagai manusia biasa kerap merasa ada di ambang ketakutan dan harapan. 

Adanya dua hal tersebut ibarat dua sayap yang dimiliki seekor burung. Maka seorang Muslim harus menyadari hakikat dari eksistensinya di kehidupan dunia ini. Dan ingatlah selalu firman Allah SWT berikut ini:

Baca Juga

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku." (QS Adz Dzariyat ayat 56-57). 

Karena itu, kehidupan dunia adalah ladang untuk bekal di akhirat dan perbuatan seorang Muslim selama di dunia pada akhirnya akan dituai di akhirat nanti. 

Dengan demikian, seorang Muslim harus menghindari segala sesuatu yang dilarang Allah SWT. Sebab, cara terbaik untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan agar mendapat ridha-Nya, adalah dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: 

إن الله قال من عادى لي وليا فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه، وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل، حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها، وإن سألني، لأعطينه، ولئن استعاذني، لأعيذنه، وما ترددت عن شيء، أنا فاعله ترددي عن نفس المؤمن يكره الموت، وأنا أكره مساءته

 "Sesungguhnya Allah berfirman, 'Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Tidaklah seorang hamba–Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal–hal yang telah Aku wajibkan baginya. Senantiasa hamba–Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan amalan–amalan nafilah (sunnah) hingga Aku mencintainya. 

Apabila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang dia gunakan untuk memegang  dan Aku menjadi kakinya yang dia gunakan untuk melangkah. Jika dia meminta kepada–Ku pasti Aku memberinya dan jika dia meminta perlindungan kepada–Ku pasti Aku akan melindunginya.'" (HR Bukhari) 

Supaya seorang Muslim merasa tenang dalam kehidupannya, dan terhindar dari rasa takut, hendaknya menjaga ibadah dzikir karena dengan mengingat Allah SWT, dia akan memiliki hati yang tenteram. Allah SWT berfirman: 

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

 "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS Ar Ra'd ayat 28)

Seorang Muslim tidak boleh berputus asa di jalan kebaikan. Sebab putus asa bukanlah jalan hidup Muslim. Selama masih diberi nafas di dunia, itu merupakan momentum bagi Muslim sejati untuk terus beramal saleh. 

Saat itu pulalah, seorang Muslim masih diberi harapan untuk memperbanyak bekal di Hari Akhir nanti. Dan jangan biarkan setan merasa senang karena berhasil menjerumuskan kita ke dalam perbuatan dosa.

 

Sumber: islamonline   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement