Rabu 19 Oct 2022 18:49 WIB

Perbaikan Jembatan di Jalan Ahmad Yani Tasikmalaya Mulai Dikerjakan

Pekerjaan fisik perbaikan jembatan diperkirakan dapat selesai dalam waktu dua bulan

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja melakukan perbaikan jembatan yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Rabu (19/10/2022). Jembatan itu rusak akibat terdampak bencana pada September 2022.
Foto: bayu adji p
Pekerja melakukan perbaikan jembatan yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Rabu (19/10/2022). Jembatan itu rusak akibat terdampak bencana pada September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai melakukan perbaikan jembatan yang rusak terdampak bencana di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. Perbaikan itu ditargetkan akan rampung dalam waktu dua bulan.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Wenda Krisnawan, mengatakan, perbaikan jembatan itu mulai dilakukan sejak Senin (17/10/2022). Berdasarkan Surat Keputusan Penetapan Bencana oleh Wali Kota Tasikmalaya, pekerjaan itu harus diselesaikan dalam tiga bulan.

Baca Juga

Namun, pekerjaan fisik perbaikan jembatan diperkirakan dapat selesai dalam waktu dua bulan."Mudah-mudahan lebih cepat lagi. Karena kan ini untuk pelayanan jalan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Rabu (19/20/2022).

Anggaran yang digunakan untuk perbaikan jembatan itu sekitar Rp 400 juta, yang bersumber dari APBD Kota Tasikmalaya. Angka itu lebih besar dari perkiraan awal, yaitu sekitar Rp 350 juta.

Menurut Wenda, membesarnya kebutuhan anggaran untuk perbaikan itu terjadi lantaran terdapat kenaikan harga bahan baku. "Namun ada konsultan yang mengawasi juga," kata dia.

Ia menjelaskan, pekerjaan perbaikan jembatan itu akan dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, akan dilakukan pemasangan batu di bawah jembatan sebagai fondasi.

Menurut dia, pemasangan batu itu cukup berisiko lantaran kondisi cuaca saat ini masih sering terjadi hujan. Namun, pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan membuat berier atau penghalang, sehingga arus sungai tak mengganggu pekerjaan. "Setelah itu, baru dilakukan perbaikan di jalannya," kata dia.

Wenda mengatakan, perbaikan jembatan itu tak akan mengubah konstruksi awal jembatan. Hanya saja, fondasi jembatan akan dibuat lebih tinggi, mengingat fondasi yang kurang tinggi jembatan sebelumnya yang diduga menyebabkan kerusakan.

"Mungkin dulu kurang tinggi fondasinya, jadi penyebab terbawa arus dan longsor. Yang jelas kami membuat konstruksi baru tak jauh dari semula, tapi disesuaikan angka amannya. Agar tidak kejadian lagi," ujar dia.

Sebelumnya, dinding jembatan yang berada di atas Sungai Ciloseh itu mengalami longsor akibat hujan deras yang terjadi pada awal September lalu. Usai peristiwa itu, kendaraan harus melintas di jembatan secara bergantian, lantaran hanya ada satu jalur jalan yang dapat digunakan. Jalur yang berada di sisi jembatan yang rusak masih ditutup.

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya Kota sempat membuat larangan agar kendaraan rodak empat atau lebih tidak melintasi jembatan itu untuk sementara waktu. Namun, di lapangan masih banyak terdapat kendaraan roda empat atau lebih yang melintasi jembatan tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement