Kamis 20 Oct 2022 00:05 WIB

Astronom Temukan Ledakan Sinar Gamma Kuno yang Sangat Jauh

Radiasi gamma berasal dari jenis tumbukan partikel tertentu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Penampakan sinar gamma. Astronom Temukan Ledakan Sinar Gamma Kuno yang Sangat Jauh
Foto: missionscience.nasa.gov
Penampakan sinar gamma. Astronom Temukan Ledakan Sinar Gamma Kuno yang Sangat Jauh

REPUBLIKA.CO.ID, CHILE -- Neil Gehrels Swift Observatory Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mengintip selama ribuan tahun pada September 2021 ketika melihat ledakan dramatis, ledakan sinar gamma (GRB) yang meledak di alam semesta awal. Objek yang sekarang dikenal sebagai GRB210905A muncul seperti ketika alam semesta masih muda karena cahayanya membutuhkan waktu 12,8 miliar tahun untuk mencapai Bumi.

Karena cahaya intens dari ledakan sinar gamma memudar dengan cepat, begitu juga dengan sisa cahayanya, para astronom bergegas untuk menangkap apa yang tersisa, yang tampak sebagai titik merah-oranye, dengan beberapa instrumen di very Large Telescope milik European Southern Observatory di Chile, termasuk spektrograf X-Shooter-nya, serta teleskop robotik di Observatorium La Silla juga di Chilem menurut sebuah pernyataan dari lembaga tersebut.

Baca Juga

Dilansir dari Space, Rabu (19/10/2022), radiasi gamma berasal dari jenis tumbukan partikel tertentu dan dari peluruhan nuklir zat radioaktif (yang merupakan salah satu alasan mengapa limbah nuklir sangat berbahaya). Para astronom berpikir bahwa semburan sinar elektromagnetik yang kuat ini berkedip dalam kegelapan ruang setidaknya sekali sehari, dan GRB adalah beberapa fenomena paling bercahaya di luar sana, tetapi mereka tidak bertahan lama.

Sementara GRB terlihat, para astronom berhati-hati untuk mengukur seberapa banyak cahaya yang dipancarkan ledakan pada panjang gelombang yang berbeda. Seperti semua sumber cahaya di luar angkasa, saat panjang gelombang cahaya membentang melintasi kekosongan, sinyal GRB bergeser ke bagian merah spektrum. Berapa banyak perubahan sinyal, yang disebut pergeseran merah, mencerminkan seberapa jauh sumbernya, dengan sinyal yang sangat jauh sering menjadi cahaya inframerah.