Jumat 21 Oct 2022 11:13 WIB

Pemkot Surabaya Hilangkan PR untuk Siswa SD dan SMP

Pemkot Surabaya akan fokus pada pendidikan dengan pendalaman karakter.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Pelajar menaiki bus sekolah di Surabaya, Jawa Timur. Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya segera menerapkan dua jam pelajaran untuk pendalaman karakter siswa demi mengurangi beban pekerjaan rumah (PR) bagi para siswa.
Foto: Antara/Rizal Hanafi
Pelajar menaiki bus sekolah di Surabaya, Jawa Timur. Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya segera menerapkan dua jam pelajaran untuk pendalaman karakter siswa demi mengurangi beban pekerjaan rumah (PR) bagi para siswa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya segera menerapkan dua jam pelajaran untuk pendalaman karakter siswa demi mengurangi beban pekerjaan rumah (PR) bagi para siswa. Pendalaman karakter juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, kegiatan tersebut bakal dimulai pada 10 November 2022, bertepatan dengan Hari Pahlawan. Eri pun meminta tidak terlalu banyak lagi PR yang membebani siswa.

Baca Juga

Ia meminta sekolah lebih mengedepankan proses pertumbuhan karakter siswa. "Saya harap meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak. Yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,” kata Eri, Jumat (21/10/2022).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan, untuk penerapannya nanti, jam belajar akan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB, dan dilanjutkan pendalaman karakter hingga pukul 14.00 WIB. Dalam dua jam tersebut, anak-anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengambangan bakat masing-masing.

"Ada lukis, menari, mengaji, dan lainnya,” kata Yusuf.

Sedangkan untuk penyelesaian PR bagi siswa di tingkat SD dan SMP, Yusuf menerangkan, bisa dilakukan melalui kelas pengayaan untuk diselesaikan di sekolah. “Agar fresh, pulang anak-anak sudah tidak ada beban mengerjakan PR. Maka, pengayaan pembelajaran antar teman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR,” ujarnya.

Yusuf meyakini, pola pembelajaran pendalam karakter ini akan melatih para siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan berani memberikan pendapat, untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan siswa. Ia pun telah menyiapkan menu ekstrakurikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan.

"Bahkan, respons dari teman-teman sekolah sangat setuju karena fokus pada pembentukan karakter siswa,” kata Yusuf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement