Sabtu 22 Oct 2022 00:39 WIB

Awas! Penjahat Dunia Maya Sebarkan Trojan dengan Kedok Layanan Streaming

Penjahat dunia maya bisa mengarahkan pengguna ke halaman phishing.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi. Awas! Penjahat Dunia Maya Sebarkan Trojan dengan Kedok Layanan Streaming
Foto: Istimewa
Ilustrasi. Awas! Penjahat Dunia Maya Sebarkan Trojan dengan Kedok Layanan Streaming

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Kaspersky telah menemukan para penjahat dunia maya menyebarkan Trojan, mengumpulkan data pribadi korban, dua kali lebih sering daripada perangkat lunak yang tidak diinginkan (Adware) dengan kedok layanan streaming populer. Saat mengunduh program berbahaya alih-alih aplikasi streaming, pengguna sekarang cenderung kehilangan akun, kredensial, dan data pembayaran mereka.

Peneliti Kaspersky juga telah menemukan skema penipuan yang langka. Ketika para penjahat dunia maya menawarkan pengguna memindai kode QR demi memenangkan langganan layanan streaming tahunan, namun itu justru mengarahkan mereka ke halaman phishing.

Baca Juga

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang seperti apa lanskap ancaman terkait streaming saat ini, para ahli Kaspersky menganalisis deteksi program berbahaya dan tidak diinginkan yang berisi nama-nama platform streaming paling populer. Dalam upaya mencari sumber alternatif untuk mengunduh aplikasi streaming atau episode acara, para pengguna justru dihadapkan dengan berbagai jenis malware, termasuk Trojan, spyware, dan backdoor, serta adware.

Pada 2022, sebanyak 35 persen pengguna menghadapi ancaman dengan kedok platform streaming yang terinfeksi oleh Trojan. Ini dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan adware (15 persen), yang dirancang untuk menampilkan iklan yang tidak diinginkan di layar. Ini berarti bahwa dengan mengunduh program dari situs mencurigakan, risiko untuk kehilangan data pribadi, akun, dan uang lebih besar daripada sekadar kemunculan iklan yang tidak diinginkan.

Di antara platform streaming paling populer, penjahat dunia maya paling aktif memanfaatkan Netflix -hampir 80 persen pengguna menghadapi ancaman berkedok layanan streaming ini dengan mengunduhnya dari sumber yang tidak dikenal. Sebagai perbandingan, jumlah pengguna yang mencoba mengunduh program berbahaya atau tidak diinginkan dengan kedok Hulu atau Disney+ delapan kali lebih rendah.

Penggemar film sekarang lebih memilih layanan streaming daripada pergi ke bioskop, itulah sebabnya topik ini sangat aktif digunakan oleh para penjahat dunia maya. Selain program tidak diinginkan atau berbahaya lainnya, penjahat dunia maya membuat halaman phishing massal untuk mencuri informasi pribadi korban dan detail kartu kredit. Mereka secara aktif mengikuti tren dan,dalam upaya, untuk mendapatkan kepercayaan dan perhatian pengguna, mereka menggunakan gambar dari serial TV populer terbaru, misalnya, House of the Dragon oleh HBO.

Salah satu skema penipuan langka yang ditemukan oleh Kaspersky yaitu menawarkan pengguna untuk memindai kode QR dalam rangka memenangkan  angganan tahunan. Setelah memindai kode, korban diarahkan ke halaman phishing, di mana mereka diminta untuk memasukkan data pribadi, informasi login ke akun layanan streaming, dan data pembayaran.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement