Ahad 23 Oct 2022 16:33 WIB

Polisi: Jalur Selatan Garut yang Tertutup Longsor Sudah Normal

Polisi mengatakan jalur selatan Garut yang tertutup longsor sudah normal kembali.

Jalan Girimukti-Cihurip di Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, amblas terbawa longsor. Polisi mengatakan jalur selatan Garut yang tertutup longsor sudah normal kembali.
Foto: Istimewa
Jalan Girimukti-Cihurip di Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, amblas terbawa longsor. Polisi mengatakan jalur selatan Garut yang tertutup longsor sudah normal kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Polisi menyampaikan jalur utama menghubungkan Garut dengan Banjarwangi, wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat yang sempat tertutup longsor sudah kembali normal dilalui kendaraan bermotor dari kedua arah, Ahad (23/10/2022).

Kepala Polsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif mengatakan jalur utama di Banjarwangi dengan kecamatan lain maupun ke wilayah perkotaan Garut tertutup longsor pada Sabtu (22/10), kemudian petugas gabungan berupaya membuka kembali jalur tersebut agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga

"Alhamdulillah sudah lancar dari dua titik sudah dibersihkan," kata Amirudin.

Ia menuturkan hujan deras yang mengguyur wilayah Garut menyebabkan bencana longsor di wilayah Banjarwangi, kemudian menutupi badan jalan sehingga kendaraan bermotor tidak bisa melewati jalan tersebut.

Petugas gabungan bersama masyarakat, kata dia, langsung turun ke lokasi longsor untuk membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan.

Meski jalan sudah kembali normal, kata Amirudin, masyarakat yang melewati jalur itu harus tetap waspada, terutama saat hujan karena kemungkinan jalan tersebut kembali terjadi longsor.

"Tetap harus waspada dan berhati-hati karena jalan licin dan berlubang, kemungkinan longsor susulan di titik yang sama," katanya.

Ia menyampaikan jajarannya bersama TNI, maupun pemerintah setempat dan masyarakat terus memantau daerah yang menjadi kawasan rawan bencana tanah longsor.

Menurut dia jalan utama Banjarwangi-Garut tepatnya di Kampung Ciawitali, Desa Tanjungjaya masih terjadi pergerakan tanah yang berpotensi longsor susulan.

"Masyarakat untuk mewaspadai potensi longsor susulan, karena di lapangan kami melihat masih ada pergerakan tanah di titik longsor," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement