Ahad 23 Oct 2022 23:07 WIB

Pacu Jawi di Tanah Datar Digelar Setiap Sabtu

Pacu jawi juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat untuk memperkenalkan adat budaya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Seorang joki memacu sapinya saat mengikuti atraksi Pacu Jawi di Nagari III Koto, Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (28/5/2022). Dua pekan terakhir, sapi yang ikut ajang Pacu Jawi di daerah itu jumlahnya berkurang drastis karena peternak dan pemilik sapi khawatir dengan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Seorang joki memacu sapinya saat mengikuti atraksi Pacu Jawi di Nagari III Koto, Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (28/5/2022). Dua pekan terakhir, sapi yang ikut ajang Pacu Jawi di daerah itu jumlahnya berkurang drastis karena peternak dan pemilik sapi khawatir dengan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

REPUBLIKA.CO.ID,BATUSANGKAR -- Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengatakan pesta nagari Pacu Jawi di daerahnya akan digelar 4 kali selama Oktober hingga November 2022 nanti. Eka menyebut olahraga tradisional yang mendapat atensi dunia internasional ini akan dilaksanakan setiap hari Sabtu. Selain yang sudah dilaksanakan sekali di bulan Oktober ini, tiga berikutnya masing-masing akan digelar pada 29 Oktober serta 5 dan 12 November.

“Pacu Jawi mengandung banyak makna. Mari bersama untuk melestarikannya, sehingga lebih banyak lagi menarik wisatawan mancanegara maupun domestik," kata Eka, Ahad (23/10/2022).

Baca Juga

Eka menyebut pacu jawi tidak hanya menyalurkan hobi masyarakat. Pacu jawi juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat untuk memperkenalkan adat budaya lokal.

Selain itu, pacu jawi kata dia juga penanda musim tanam padi akan dimulai.

Eka menyebut tingginya perhatian terhadap pacu jawi ini akan berimbas baik pada perekonomian masyarakat. Terutama di Kecamatan Pariangan, Kecamatan Sungai Tarab, Kecamatan Lima Kaum dan Kecamatan Rambatan.

Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) Tanah Datar, Aristo Dr Indomo, mewanti-wanti warganya agar tidak menjadikan alek pacu jawi ini sebagai ajang perjudian. Ia tidak ingin unsur judi membuat rusak nama baik alek pacu jawi di mata masyarakat lain.

"Penyelenggaraan Pacu Jawi sudah lama sekali ada di Tanah Datar, seiring waktu berjalan. Alek nagari ini, terus dikembangkan. Dan tidak ada unsur perjudian di sini, karena ninik mamak sangat mengecamnya,” ucap Aristo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement