Senin 24 Oct 2022 08:05 WIB

Erick Thohir Dorong Santri Jadi Bagian Pondasi Kemajuan Indonesia

Menurut Erick sudah saatnya Hari Santri jadi momen kebangkitan ekonomi umat

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri malam puncak Peringatan Hari Santri 22 Oktober 2022 di Ballroom Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Foto: Dok Republika
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri malam puncak Peringatan Hari Santri 22 Oktober 2022 di Ballroom Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta para santri menjadi bagian pondasi untuk kemajuan Indonesia ke depannya, khususnya dalam bidang ekonomi keislaman.

"Sudah waktunya bagaimana hari santri menjadi kebangkitan ekonomi umat yang didasari tentu keislaman dan didorong tentunya oleh para santri dan pemimpin muda," ujar Erick saat membuka puncak peringatan Hari Santri di Jakarta, Sabtu (22/10).

Baca Juga

Erick Thohir mengatakan tema Hari Santri 2022 yakni Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan memuat arti dan pesan yang mendalam. Menurutnya, Indonesia sudah lama hanya menjadi buih bukan sebagai ombak dalam perekonomian dunia.

Padahal, dengan penduduk mayoritas Muslim seharusnya Indonesia bisa berdaya dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar khususnya pada bidang industri produk halal. Ia ingin Indonesia merebut pasar global dan menjadi aktor utama dalam industri produk halal.

"Benar kita nomor satu di dunia industri halal untuk konsumtif, tetapi bukan untuk produktifnya. Kita tidak masuk 10 besar dunia, yang masuk adalah Cina, Amerika, Brasil, Taiwan, yang bukan negara Muslim. Artinya ada yang salah," kata Erick Thohir

Maka dari itu, Erick mengajak santri untuk bisa menjadi tonggak kemajuan industri halal, agar Indonesia dapat menjadi pelaku utama di pasar global. Menurut Erick, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta diperlukan guna menjadikan ekonomi keislaman sebagai bagian pondasi kemajuan Indonesia ke depan.

"Karena itu, penting sekali di era dunia yang sedang berubah saat ini, kita harus memberanikan diri, melangkah, berlari, bahkan terbang. Bagaimana kita bisa menjadi ombak, bukan penonton, tapi melakukan perubahan ekonomi Indonesia," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement