REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) mengandalkan aplikasi "Sikujang" untuk memasarkan produk-produk industri kecil dan menengah (IKM).
"Aplikasi Sikujang yang menyajikan profil IKM di database secara komprehensif yang terintegrasi akan memperluas akses pemasaran dan meningkatkan daya saing IKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten BogorBurhanudin di Cibinong, Bogor, Jabar, Selasa (25/10/2022).
Sikujang atau singkatan dari Sistem Kemitraan IKM Dengan Pelaku Usaha dan Jaringan Perdagangan merupakan program Disdagin Kabupaten Bogor yang diluncurkan pada pertengahan Oktober 2022. Program tersebut bagian dari strategi pengembangan pemasaran IKM melalui kemitraan dengan pelaku usaha dan jaringan perdagangan.
Burhanudin berharap ke depan aplikasi tersebut dapat terintegrasi dengan industri skala besar, BUMD/BUMN, ritel modern, hingga ke platform pasar digital.
Menurutnya, IKM merupakan sektor yang paling mudah dalam menyerap tenaga kerja secara cepat jika dibandingkan dengan sektor lain. IKM juga dapat dengan mudah beradaptasi dengan arah permintaan pasar.
Hingga akhir 2021, sektor industri manufaktur memberikan andil sebesar 53,16 persen terhadap total produk domestik regional bruto (PDRB). Sementara sektor perdagangan menyumbang 12 persen. Ketika kedua sektor tersebut digabung, kontribusi perdagangan dan perindustrian terhadap PDRB Kabupaten Bogor mencapai 65,16 persen.
"Perdagangan dan perindustrian memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bogor dan merupakan penyumbang terbesar bagi PDRB," terang Burhanudin.
Sementara itu, Kepala Disdagin Kabupaten BogorEntis Sutisna menyebutkan Kabupaten Bogor memiliki sekitar 30.000 IKM. Namun, baru sebanyak 860 di antaranya yang masuk dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS), sehingga Sikujang bisa menjadi infrastruktur pendukung lainnya bagi IKM.
"Lewat aplikasi Sikujang ini yang juga proyek perubahan saya, kita membangun strategi kebijakan pengembangan pemasaran produk IKM melalui kemitraan dengan para pelaku usaha dan jaringan perdagangan," ujar Entis.
Ia mengatakan IKM Kabupaten Bogor masih lemah dalam hal pemasaran, sehingga pihaknya berinisiatif membuat proyek perubahan untuk mendorong para IKM menjadi terdepan dari segi perekonomian