Rabu 26 Oct 2022 10:11 WIB

Putri Reema: Evaluasi Hubungan Saudi-AS Adalah Hal Positif

Biden ingin mengevaluasi kembali hubungan dengan Saudi usai pangkas produksi minyak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Putri Reema binti Bandar bin Sultan resmi dilantik sebagai duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Rabu (17/4).
Foto: SPA
Putri Reema binti Bandar bin Sultan resmi dilantik sebagai duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Rabu (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS) mengatakan, meninjau hubungan bilateral antara Riyadh dan Washington adalah hal yang positif. Sebelumnya pemerintahan Presiden AS Joe Biden ingin mengevaluasi kembali hubungan dengan Saudi setelah keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak.

“Kerajaan ini bukan Kerajaan lima tahun yang lalu atau Kerajaan 10 tahun yang lalu;  jadi setiap analisis yang ada sudah tidak relevan lagi. Kami adalah populasi muda, kami memiliki kepemimpinan muda, dan kami memiliki aspirasi dan tujuan untuk terlibat dengan dunia dengan cara yang belum pernah kami lakukan sebelumnya," kata Putri Reema binti Bandar dalam wawancara dengan CNN yang disiarkan pada Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Hubungan antara AS dan Arab Saudi mulai tidak stabil sejak pemerintahan Biden menjabat pada 2021 dan membuat beberapa langkah kebijakan luar negeri. Salah satunya pembekuan penjualan senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirate Arab (UEA), menghapus Houthi yang didukung Iran dari daftar hitam, dan mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang sekarang sudah tidak berlaku.

Ketika hubungan kedua negara berada di jalur normalisasi, pemerintah AS mengkritik keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak dalam beberapa bulan mendatang. Para pejabat AS menuduh Arab Saudi berada di balik langkah politik ini. Bahkan Washington mengatakan, Riyadh berpihak pada Rusia. Dalam wawancara dengan CNN Putri Reema mengatakan, kedua negara berada pada titik ketidaksepakatan.

“Kami telah berselisih di masa lalu, dan kami telah sepakat di masa lalu.  Tetapi yang penting ini adalah untuk mengakui nilai dari hubungan ini,” kata Putri Reema.

Putri Reema mengatakan, dia tetap berkomunikasi dan berhubungan baik dengan pemerintahan Biden. Namun Putri Reema menolak tuduhan AS atas keputusan OPEC+. Putri Reema mengatakan banyak orang mencoba mempolitisasi langkah tersebut.  

“Ini (keputusan OPEC+) bukan politik. Ini murni ekonomi, berdasarkan keahlian pemetaan 40 dan 50 tahun," kata Putri Reema.

Terkait dengan tudingan bahwa Arab Saudi berpihak pada Rusia, Putri Reema membeberkan dukungan kemanusiaan negaranya kepada Ukraina. Saudi telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai lebih dari 400 juta dolar AS untuk Ukraina dan 10 juta dolar AS lainnya ke Polandia. Di sisi lain, Putri Reema memuji hubungan Saudi dengan Rusia yang memungkinkan upaya mediasi Saudi untuk mengamankan pembebasan tawanan perang, termasuk dua orang Amerika.

"Kerajaan memiliki kebijakan untuk terlibat dengan semua orang di seluruh dunia, mereka yang kami setujui dan mereka yang tidak kami setujui," ujar Putri Reema. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement