REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini, sudah merencanakan pembangunan transportasi yang akan disediakan di Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Budi menuturkan, Kemenhub juga akan melibatkan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk merencanakan hal tersebut.
“Saya ingin bekerja sama dengan PII untuk mendukung IKN,” kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenhub, Kamis (27/10/2022).
Budi menuturkan, dalam membangun IKN membutukan pemikiran konseptual dan akan menjadi role model. Budi menyebut, transportasi bus listrik hingga pelabuhan penumpang rencananya akan diutamakan pembangunannya terlebih dahulu.
“Saya juga tidak mau banyak-banyak karena bandara itu nanti nunggu waktunya. Keteta api juga masih menunggu, tapi laut dan udara bisa kita jalani (di IKN),” ucap Budi.
Budi mengatakan, akan menyediakan bus listrik di IKN baru. Berkaca dengan ketersediaan 30 bus listrik di KTT G20 Bali, Budi mengatakan, hal itu akan dikembangkan juga di IKN bary.
“Nanti kita buktikan dan kita kembangkan. Kita libatkan universitas dan akan punya 10 atau 20 bus listrik di IKN,” ujar Budi.
Budi mengungkapkan, penggunaan kendaraan listrik di IKN baru akan secara bertahap. Hal tersebut diawali dengan mengoperasikan bus listrik terlebih dahulu di IKN baru.
“Jadi ita buat bus dulu berapa kebutuhannya, setelah itu yang lain konsepnya. Tapi kalau bus kita laksanakan dan kita beli. Akhir 2023 sudah ada. Operatornya bisa DAMRI bisa juga yang lain,” tutur Budi.
Ketua Badan Kejuruan Sipil PII Sutopo Kristanto menyampaikan, pihaknya akan menjadi tim penguatan dalam rencana yang dilakukan Kemenhub. “Kami juga akan bantu penguatan dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM)," ucap Sutopo.
Ketua PII Danis Hidayat Sumadilaga mengemukakan, dalam rangka mewujudkan misi untuk menjadikan insinyur yang berdaya saing dan memberi nilai tambah yang tinggi bagi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Danis mengatakan PII berkolaborasi dengan kementerian, lembaga, asosiasi, dan akademisi.
"Dengan begitu tercipta sinergi yang kuat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," ucap Danis.