Senin 31 Oct 2022 05:01 WIB

KTT G20, AP I Sesuaikan Operasional Bandara Bali

Bandara Bali lakukan penyesuaian waktu dan operasional penerbangan jelang KTT G20

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Imigrasi bertugas di konter khusus untuk delegasi pertemuan KTT G20 di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (24/10/2022). Pemerintah Indonesia memberikan fasilitas bebas visa kunjungan kepada semua delegasi KTT G20 dan para jurnalis asing yang meliput kegiatan itu di Bali pada 15-16 November 2022.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Petugas Imigrasi bertugas di konter khusus untuk delegasi pertemuan KTT G20 di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (24/10/2022). Pemerintah Indonesia memberikan fasilitas bebas visa kunjungan kepada semua delegasi KTT G20 dan para jurnalis asing yang meliput kegiatan itu di Bali pada 15-16 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) akan menyesuaikan operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada tanggal 12-18 November 2022. Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20 Bali yang akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022.

“Penyesuaian operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ditujukan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20 Bali, terutama dalam kaitannya dengan aspek keamanan, keselamatan, dan kelancaran penanganan penerbangan pada delegasi,” kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (30/10/2022). 

Sebagai pintu gerbang utama kedatangan dan keberangkatan para delegasi, Faik memastikan AP I sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berkomitmen untuk dapat menyediakan layanan terbaik. Selain itu layanan juga bersifat seamless operation bagi para tamu negara saat penyelenggaraan KTT G20. 

Sebagai pintu gerbang utama dalam kedatangan dan keberangkatan para delegasi peserta KTT G20 Bali, Faik memastikan AP I sudah mempersiapkan skenario penyesuaian operasional bandara di Balui Skenario tersebut meliputi operasional di sisi udara dan darat. 

Faik menuturkan,  penyesuaian operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tersebut didasarkan pada  Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 11 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Beberapa penyesuaian operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang akan berlaku pada tanggal 12-18 November pengaturan jam operasional. “Untuk jam operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai ditetapkan selama 24 jam,” tutur Faik. 

Faik menambahkan, juga ada pembatasan operasional penerbangan untuk penerbangan reguler pada 14 November pukul 00.00 hingga 02.00 WITA dan pukul 13.00 hingga 21.00 WITA. Selain itu juga akan ada pemberlakuan pembatasan operasional penerbangan untuk penerbangan reguler pada 17 November pukul 12.00 hingga 19.00 WITA. 

Dia menegaskan, prioritas pelayanan penerbangan selama pemberlakuan pembatasan operasional penerbangan diberikan kepada penerbangan VVIP G20 untuk pesawat utama dan pendukung. Selain itu prioritas juga diberikan untuk penerbangan pesawat kemiliteran pendukung G20, charter delegasi, penerbangan bukan niaga delegasi, dan penerbangan reguler dalam negeri dan luar negeri dengan jumlah pergerakan tertentu atau terbatas.

"Pada periode pembatasan operasional penerbangan, dapat kami sampaikan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tetap melayani penerbangan komersial berjadwal. Namun demikian, kami mengimbau kepada calon pelaku perjalanan udara untuk dapat menyesuaikan jadwal perjalanan udara," tutur Faik. 

Faik juga mengimbau calon pelaku perjalanan udara yang akan melakukan perjalanan udara pada periode 14 dan 17 November untuk berkoordinasi dengan maskapai penerbangan. Khususnya dikarenakan adanya potensi perubahan jadwal penerbangan komersial berjadwal yang menyesuaikan pada penerbangan delegasi peserta KTT G20. 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan kesiapan sektor transportasi udara dalam perhelatan Presidensi Indonesia pada event G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Budi meminta optimalisasi penerbangan komersial dilakukan dengan memperhatikan pembatasan operasi pada 14-18 November 2022.

“Ketentuan tersebut untuk menyeimbangkan penerbangan VVIP beserta delegasi dengan penerbangan regular,” ucap Budi. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto mengatakan untuk pengaturan transportasi kedatangan tamu negara pada G20 sudah dilakukan. Novie menuturkan ada tim khusus yang mengatur secara detil. 

“Bahkan misalnya pesawat presiden ini mau diparkir di mana, datangnya di mana, itu disiapkan. Kita sudah detilkan pesawat ini datang seperti apa. Pesawat ini kan tidak sendirian ada belakang-belakangnya juga. Itu sudah disiapkan. Termasuk tim penjemputan udara. Busnya sudah semuanya elektrik,” jelas Novie. 

Novie menyebut nantinya akan ada 11 bandara pendukung selama G20 berlangsung. Dia menuturkan tidak semua pesawat kepala negara akan diparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri bagaimana mengatur parkir dan portokoler,” ucap Novie.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement