Senin 31 Oct 2022 10:37 WIB

Karunia Ilahi Lenyapkan Kebiasaan Buruk Seorang Hamba

Karunia Ilahi mendorong manusia melakukan kebaikan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Karunia Ilahi Lenyapkan Kebiasaan Buruk Seorang Hamba. Foto: Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Karunia Ilahi Lenyapkan Kebiasaan Buruk Seorang Hamba. Foto: Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan bahwa karunia Ilahi yang diberikan kepada seorang hamba akan menghancurkan semua kebiasaan buruk hamba tersebut. Karunia Ilahi tersebut akan mengubah seorang hamba yang punya kebiasaan buruk menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT.

"Ketika karunia-karunia Ilahi menghampiri kamu, maka hancurkan kebiasaan-kebiasaan buruk kamu. Jika para raja memasuki sebuah negeri maka mereka akan menghancurkan negeri tersebut." (Syekh Athaillah, Al-Hikam)

Baca Juga

Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syekh Athaillah mengenai karunia Ilahi yang bisa mengubah seorang hamba yang buruk menjadi hamba yang baik dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Jika Allah SWT menurunkan karunia-Nya kepada kamu, misalnya hidayah dan lain sebagainya. Maka kamu akan terdorong melakukan segala kebaikan. Segala perintah­-Nya akan kamu jalankan, dan segala larangan-Nya akan kamu jauhi.

Jika Allah SWT menurunkan karunia-Nya kepada kamu, maka rasa rindu kamu untuk bertemu dengan-Nya akan semakin besar, sehingga kamu ingin selalu berkhalwat dengan-Nya.

Pada saat bersamaan, segala keburukan yang telah men­jadi tabiat kamu akan sirna. Jika biasanya kamu suka men­curi maka kebiasaan itu akan berubah. Jika kamu biasanya suka minum minuman keras maka kebiasaan itu akan kamu hapuskan. Jika kamu biasanya suka berzina, maka kamu tidak akan pernah mendekatinya lagi.

Itulah karunia-Nya yang agung, yang diberikan-Nya hanya kepada orang-orang

pilihan-Nya. Ibarat seorang raja yang memasuki sebuah negeri untuk ditaklukkannya. Bukanlah negeri itu akan dibuatnya kalah dan hancur lebur.

Begitulah perumpamaan karunia Ilahi yang diberikan-Nya kepada kamu ketika berhadapan dengan kebiasaan-kebiasaan buruk kamu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement