Ketua DPR Imbau Ancaman Resesi Global Perlu Jadi Kewaspadaan Dini Pemerintah

Melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya beban biaya usaha

Selasa , 01 Nov 2022, 22:46 WIB
 Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan berbagai langkah antisipatif dalam menghadapi ancaman resesi global saat membuka Masa Persidangan II Tahun Sidang 2022–2023.    Tampak  Puan Maharani memimpin rapat sesi ke-3 dalam The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Pada rapat sesi ke-3 tersebut mengambil topik Effective Parliament, Vibrant Democracy. Prayogi/Republika
Foto: Republika/Prayogi
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan berbagai langkah antisipatif dalam menghadapi ancaman resesi global saat membuka Masa Persidangan II Tahun Sidang 2022–2023. Tampak Puan Maharani memimpin rapat sesi ke-3 dalam The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Pada rapat sesi ke-3 tersebut mengambil topik Effective Parliament, Vibrant Democracy. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan berbagai langkah antisipatif dalam menghadapi ancaman resesi global saat membuka Masa Persidangan II Tahun Sidang 2022–2023. Menurutnya, ancaman resesi yang perlu diwaspadai, diantaranya menurunnya permintaan ekspor produk jadi Indonesia dan kenaikan suku bunga di negara-negara maju yang menyebabkan aliran modal ke luar negeri.

“Pemerintah harus mengantisipasi ketidakpastian dan gejolak ekonomi dunia yang masih akan terus berlanjut hingga tahun depan. Ancaman resesi global terhadap Indonesia yang perlu diwaspadai,” kata Puan saat membacakan pidatonya dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga

Belum lagi melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya beban biaya usaha akibat depresiasi rupiah yang dipicu oleh tekanan pada kinerja transaksi finansial. Pemerintah, kata Puan, perlu terus mencermati dinamika perekonomian global dan menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk menjaga ketahanan fiskal dan stabilitas perekonomian nasional.

“DPR meminta pemerintah agar terus mencermati dan menyiapkan langkah antisipasi atas berbagai faktor global dan nasional yang dapat memberikan tekanan kepada kemampuan keuangan negara dalam APBN dan kondisi perekonomian nasional,” ujarnya.

Situasi tersebut seiring terganggunya rantai pasok global sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina yang telah menimbulkan guncangan hebat, terutama di sektor pangan dan energi yang pada akhirnya mengakselerasi laju inflasi. Kendati demikian, Puan mengapresiasi pemerintah, di tengah tingginya ketidakpastian dan tekanan ekonomi yang silih berganti, kinerja perekonomian Indonesia yang cukup baik dan tetap pada trajectory positif.

“Meskipun demikian, Pemerintah harus terus mencermati dinamika perekonomian global dan mempersiapkan berbagai langkah antisipatif untuk menjaga ketahanan fiskal dan stabilitas perekonomian nasional,” katanya.

Tak hanya itu, Puan juga meminta Pemerintah memperhatikan beberapa permasalahan yang dihadapi rakyat. Permasalahan-permasalahan tersebut kerap dikeluhkan masyarakat kepada anggota dewan yang turun ke lapangan di masa reses.

"Antara lain kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan harga bahan bakar minyak, pupuk subsidi untuk petani dan pungutan liar dalam pelayanan publik,” sebut Puan.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan, DPR RI akan fokus pada beberapa isu dan permasalahan yang menjadi perhatian di tengah masyarakat saat ini. Antara lain, permasalahan gagal ginjal akut pada anak, ancaman Omicron subvarian XBB yang terdeteksi telah masuk ke Indonesia, bencana alam akibat cuaca ekstrim.

Termasuk juga, Puan menekankan soal persiapan pemilu serentak tahun 2024 oleh penyelenggara pemilu. Penegakan hukum tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang serta pengelolaan dan upaya transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh. Khusus soal aparat penegakan hukum, Puan juga menekankan soal kasus narkoba dan penegakan hukum jejaring judi online yang ada di Indonesia.