REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Sudah jatuh tertimpa tangga. Berharap bisa tampil di Liga Europa setelah gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions, Atletico Madrid malah finis paling buncit di klasemen Grup B. Kepastian ini didapatkan setelah Los Rojiblancos takluk 1-2 dari Porto di Stadion Dragao, Rabu (2/11/2022) dini hari WIB.
Finis di urutan terakhir grup merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Atletico. Itu artinya Los Rojiblancos tak akan bermain di kompetisi Eropa pada paruh kedua musim untuk pertama kalinya sejak 2007.
Pelatih Atletico Diego Simeone menyatakan timnya pantas menempati posisi terakhir Grup B. Ia mengakui sulit bagi timnya menerima hasil ini, tetapi mereka harus menerima kenyataan dan harus melihat bagaimana Atletico berkembang lebih baik lagi ke depan.
“Kami kebobolan gol dalam hampir setiap pertandingan. Kami mencetak sedikit gol dan hampir semua tim lebih baik dari kami. Kami berakhir di tempat yang pantas kami dapatkan, menerima kenyataan. Dari sana, fase lain dimulai besok,” kata Simeone usai pertandingan dilansir dari Football Espana.
Simeone ditanya apakah sedang ada masalah moral pemain yang terjadi saat ini? Ia mengakui persoalan tersebut sedang dihadapi oleh pemainnya sehingga pemain tak memiliki rasa percaya diri tinggi. Menurut Simeone masalah emosional sudah ada sebelum pertandingan melawam Porto.
Pelatih asal Argentina itu menambahkan Atletico sedang menghadapi banyak ujian. Namun ia meminta pemainnya agar bersama-sama mengatasinya. Menurut Simeone, hanya bersatu satu-satunya cara mengatasi permasalahan ini.
“Bersama-sama, menjadi jelas tentang apa yang kami inginkan, membuat semua orang terlibat. Setiap orang. Klub, orang-orang, kami. Itu adalah cara terbaik untuk menghadapi [tantangan],” ujarnya.
Atletico akan fokus ke pertandigan domestik. Mereka akan memainkan dua pertandingan lagi di La Liga sebelum jeda Piala Dunia 2022, yakni menghadapi Espanyol dan Real Mallorca. Bagi mereka penting menyapu bersih kemenangan di dua laga tersebut untuk mengangkat moral tim.